Scroll untuk baca artikel
Lingkungan

Sumur Resapan #BijakBerplastik, Solusi Atasi Banjir dan Kekeringan di Indonesia

Redaksi
×

Sumur Resapan #BijakBerplastik, Solusi Atasi Banjir dan Kekeringan di Indonesia

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Di Indonesia, banjir dan kekeringan merupakan dua kejadian ekstrim yang berbeda namun kerap datang dan pergi secara bergantian. Sementara itu intensitas banjir dan kekeringan menunjukkan peningkatan setidaknya dalam sepuluh tahun terakhir.

Berdasarkan data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), telah terjadi sebanyak 788 peristiwa banjir hingga 15 September 2021. Di sisi lain, Indonesia juga turut mengalami isu kekeringan di saat musim kemarau yang salah satunya diakibatkan oleh kurangnya infiltrasi air ke dalam tanah.

Untuk mengatasi kedua masalah tersebut, dibutuhkan pembangunan sumur resapan baik di daerah, hulu, tengah, maupun hilir yang dapat menampung debit air di saat musim hujan dan mengembalikan kembali cadangan air tanah.

Menyadari hal itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat membangun sumur resapan melalui program HANSIP –CAI (Tahan dan Simpan jadi Cadangan Air), Selasa (30/11) di Kantor ex-BKPP Bogor, Jawa Barat. Kali ini Pemerintah Jabar tak sendiri, sebab mereka menggandeng Danone – AQUA, perusahaan air minum yang mendukung penyelesaian sampah kemasan plastik di Indonesia sejak 2018 melalui gerakan #BijakBerplastik.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengungkapkan keyakinannya terhadap kampanye sumur resapan ini yang dapat menjadi solusi dalam menghadapi potensi banjir. Karena nantinya aliran air akan masuk ke dalam sumur resapan ini. Ia pun menaruh harapan besar kepada Danone – AQUA untuk mengampanyekan gerakan Sumur Resapan #BijakBerplastik ini secara berkelanjutan.

“Saya berharap kepada tim Danone – AQUA untuk dapat terus menjadi leader di bidang penyelamatan lingkungan,” ujarnya.

Karyanto Wibowo, Sustainable Development Director Danone Indonesia mengatakan kerjasama ini merupakan bentuk komitmen Danone – AQUA untuk mendukung perlindungan sumber daya air, sekaligus mengimplementasikan ekonomi sirkular di Indonesia.

Melalui pembangunan Sumur Resapan #BijakBerplastik di Jawa Barat diharapkan dapat membantu peresapan air, mencegah air menjadi run – off yang berpotensi menjadi penyebab banjir, sekaligus sebagai cadangan air tanah. Disamping itu, pembangunan Sumur Resapan #BijakBerplastik turut memanfaatkan sampah plastik non ekonomis atau jenis plastik dengan nilai ekonomi rendah (low value). Misalnya kantong plastik hitam, plastik kemasan multilayer/sachet, diapers, dan alumunium foil dengan cara diolah demi membawa nilai ekonomis bagi masyarakat sekitar.

“Sejalan dengan visi bersama untuk terus menjaga keberlanjutan sumber daya air, kami berkomitmen mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam aksinya membangun sumur resapan di beberapa wilayah yang menjadi titik banjir,” kata Karyanto.  

Komitmen tersebut, lanjut Karyanto akan diwujudkan dalam beberapa fase. Pada tahap awal ini, mereka menyedikan 20 sumur resapan #BijakBerplastik yang merupakan inovasi Danone Indonesia dan Institut Pertanian Bogor. Terbuat dari 150 kg sampah plastik non ekonomis, sumur resapan ini mampu menyerap air sebanyak 16.000 liter.

“Inovasi dan kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan solusi dan menjawab beberapa tantangan sekaligus, yaitu isu pengelolaan sampah plastik non ekonomis dan upaya untuk menampung cadangan air tanah serta mengurangi risiko banjir,” tambahnya.

Sumur resapan #BijakBerplastik memiliki keunggulan dari pada sumur resapan konvensional. Bentuknya yang knock down membuat pemasangan lebih praktis dan memudahkan proses mobilisasi. Selain itu kontruksinya juga kuat serta tahan lama. Sumur ini mampu pun meresapkan air lebih banyak.