Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Syair Arab tentang Cinta dan Kehidupan yang Penuh Makna, Teks Arab dan Terjemah

Avatar
×

Syair Arab tentang Cinta dan Kehidupan yang Penuh Makna, Teks Arab dan Terjemah

Sebarkan artikel ini
syair arab tentang cinta
Ilustrasi foto/Barisan.co

Jangan pernah memaksa siapapun untuk memeluk jiwamu, sebab cinta seperti halnya agama tiada paksaan didalamnya. (Jalaludin Rumi).

BARISAN.CO – Syair arab tentang cinta adalah nasihah dan petuah yang penuh makna dalam memaknai kehidupan yang dijalani dengan penuh rasa cinta. Melaui syair cinta ini ada sederet kata-kata mutiara yang bisa dijadikan motivasi untuk menjalani hidup ini menjadi lebih baik.

Terlebih lagi syair arab tentang cinta dan kehidupan merupakan pesan dan nasihat dari kalangan ulama dan ahli dibidang syair dan tasawuf.

Sebut saja, siapa tidak mengenal puisi-puisi cinta Jalaludin Rumi, begitu juga dengan sholawat cintanya Imam Bushiri kepada kanjeng Nabi Muhammad Saw.

Berikut ini syair arab tentang cinta dan kehidupan yang berisi kata-kata bijak, lengkap dengan teks arab dan arti atau terjemah bahasa Indonesia:

لَوْلَا الْهَوَى لَمْ تُرِقْ دَمعاً عَلٰى طَلَلٍ وَلَا أَرِقْتَ لِذِكْرِ الْبَانِ وَالْعَلَـمِ
ْفَكَيْفَ تُنْكِرُ حُبًّا بَعْدَ مَا شَهِدَت بِهٖ عَلَيْكَ عُدُوْلُ الدَّمْعِ وَالسَّقَمِ

Jika bukan karena cinta takkan kau tangisi puing-puing rumahnya. Dan takkan pula kau bergadang untuk mengingat pohon Ban dan gunung (dekat rumah orang yang engkau cintai yakni Nabi Muhammad).
Dapatkah engkau pungkiri cintamu, sedang air mata dan derita telah bersaksi atas cintamu dengan jujur tanpa dusta?. (Imam Bushiri).

ِيَا لَائِمِيْ فِى الْهَوَى الْعُذْرِيِّ مَعْذِرَة مني إليك ولو أنصفت لم تلمِ
عَدَتْكَ حَالِيَ لَا سِرِّيْ بِمُسْـتَتِرِِ عَنِ الْوُشَاةِ وَلَا دَائِيْ بِمُنْحَسِمِ

Wahai para pencaci gelora cintaku! Izinkan aku memohon maaf kepadamu. Namun seandainya kau bersikap adil, niscaya engkau takkan mencela diriku.
Kini kau tahu keadaanku. Bahkan rahasiaku tidak bisa tertutupi lagi bagi para pemfitnah yang mau merusak cintaku. Sedangkan penyakitku tak juga kunjung sembuh. (Imam Bushiri).

ﺑـﺎﻧَﺖْ ﺳُـﻌﺎﺩُ ﻓَـﻘَﻠْﺒﻲ ﺍﻟﻴَﻮْﻡَ ﻣَﺘْﺒﻮﻝُ * ﻣُـﺘَـﻴَّﻢٌ ﺇﺛْـﺮَﻫﺎ ﻟـﻢ ﻳُـﻔَﺪْ ﻣَـﻜْﺒﻮﻝُ
ﻭَﻣَـﺎ ﺳُـﻌَﺎﺩُ ﻏَـﺪﺍﺓَ ﺍﻟﺒَﻴْﻦ ﺇِﺫْ ﺭَﺣَﻠﻮﺍ * ﺇِﻻّ ﺃَﻏَـﻦُّ ﻏﻀﻴﺾُ ﺍﻟﻄَّﺮْﻑِ ﻣَﻜْﺤُﻮﻝُ

Su’ad berpisah jauh sekali, maka hatiku hari ini sedih, sakit karena cinta lemah lunglai tak mampu melepas dari ketertawanan dan dari belenggu
Dan Su’ad di pagi hari berpisah, ketika mereka pergi hanyalah suara sengau rusa dalam suara dan kedipan mata indah. (Ka’ab bin Zuhair).

ﻛـﺎﻧَﺖْ ﻣَـﻮﺍﻋﻴﺪُ ﻋُـﺮْﻗﻮﺏٍ ﻟَﻬﺎ ﻣَﺜَﻼ * ﻭﻣــﺎ ﻣَـﻮﺍﻋِـﻴﺪُﻫﺎ ﺇﻻَّ ﺍﻷﺑـﺎﻃﻴﻞُ
ﺃﺭْﺟـﻮ ﻭﺁﻣُـﻞُ ﺃﻥْ ﺗَـﺪْﻧﻮ ﻣَـﻮَﺩَّﺗُﻬﺎ * ﻭﻣـﺎ ﺇِﺧـﺎﻝُ ﻟَـﺪَﻳْﻨﺎ ﻣِـﻨْﻚِ ﺗَـﻨْﻮﻳﻞُ

Aku akan berharap dan punya angan untuk mendekatkan cintanya dan dugaan kami tidaklah mendapat pemberian darimu
Janganlah anda tertipu dengan apa yang akan diberikan dan yang dijanjikan sesungguhnya harapan-harapan dan mimpi-mimpi itu adalah menyesatkan. (Ka’ab bin Zuhair).

تجبروا أحداً على اعتناق أرواحكم، فالحب مثل الدين لا اكراه فيه

Jangan pernah memaksa siapapun untuk memeluk jiwamu, sebab cinta seperti halnya agama tiada paksaan didalamnya. (Jalaludin Rumi).

إذا كنت تبحث عن الكمال فأنت لا تبحث عن الحب لأن معجزة الحب تكمن في عشق العيوب

Jika engkau mencari kesempurnaan, maka engkau tidak sedang mencari cinta, karena keajaiban cinta itu ada pada dalam mencintai segala kekurangan. (Syaikh Syams Tabrizi)

لا يزال المرء أميًا حتى يقرأ ذاته

Seseorang masih dikatakan buta huruf sampai dia bisa membaca dirinya sendiri. (Jalaludin Rumi).

الخلق مع الحق، لا يخلو أحد منهم من أن يكون في إحدى الدائرتين: إمّا دائرة الرحمة، أو دائرة الحكمة. فمن كان اليوم في دائرة الرحمة، كان غداً في دائرة الفضل. ومن كان اليوم في دائرة الحكمة، كان غداً في دائرة العدل

Setiap makhluk akan senantiasa berpihak kepada kebenaran. Tidak seorangpun dari mereka kecuali berada diantara dua wilayah. Adakalanya ia berada di wiayah rahmat dan adakalanya puia ia berada di wilayah hikmah. Barangsiapa yang pada hari ini berada di wilayah rahmat, maka esok pagi ia akan berada di wilayah keutamaan. Dan barangsiapa yang pada hari ini berada di wilayah hikmah, maka esok pagi ia akan berada di wilayah keadilan. (Imam Al-Haddad).