Tidak berbeda dengan alasan Indonesia menjadi tuan rumah di event-event global dan regional semenjak zaman pemerintahan presiden Soekarno, termasuk Asian Games yang baru terselenggara tahun 2018 lalu dan piala dunia sepak bola U-21 yang rencananya juga diselenggarakan di Indonesia.
Kita boleh berdebat, tapi penyelenggaraan event internasional memang bisa memperkuat posisi tawar sebuah negara di percaturan global.
Sekarang soal audit BPK terkait Formula E. Audit itu sebenarnya adalah masukan agar Pemprov DKI Jakarta hati-hati, jangan sampai uang yang telah disetor hilang dan menjadi kerugian keuangan negara.
Tentunya Pemprov DKI Jakarta berterimakasih atas saran-saran itu karena demi kebaikan. Pemprov DKI Jakarta akan menindaklanjuti saran-saran BPK. Dan kita tahu sepanjang saran-saran itu ditindaklanjuti dengan baik insyaallah tak akan menimbulkan masalah.
Kekhawatiran bahwa uang jaminan tak bisa ditarik kembali, misalnya, memang akan jadi masalah jika Formula E batal. Kenyataannya kan cuma ditunda bukan batal. Kemudian saran bahwa event hanya mengandalkan APBD, akan ditindaklanjuti dengan persiapan penyelenggaraan dan pencarian sponsorship.
Tak ada yang aneh dengan penyelenggaran ajang Formula E sebenarnya. Para influencer kontra Anies saja yang menarasikannya seolah-olah masalah besar. Yah, saya sih yakin teman-teman pembaca bisa memahami konteks di balik teks. Garbage in garbage out masih relevan.
Maka kita perlu waspada saja. Cari alternatif pandangan, saring sebelum sharing, agar kita tak jadi korban hoaks atau korban propaganda. []
Tatak Ujiyati, TGUPP Provinsi DKI Jakarta
