Sementara itu, Yuddy mengestimai akumulasi laba seluruh BPD secara bottomline mampu mencapai hampir Rp.5 triliun. Laba sebanyak itu tentunya menjadi potensi besar bagi BPD ke depan. Apalagi, melalui skema KUB, Yuddy menilai dapat menjadi wadah bagi BPD untuk bisa tumbuh bersama.
Selain Bank BJB yang membentuk KUB dengan Bank Bengkulu, ada juga PT Bank Mega Tbk di dalamnya yang ikut menyetor dana investasi sebesar Rp.100 milyar ke Bank Bengkulu pada 2020 lalu. Memang, Bank Mega juga sebelumnya sudah melakukan KUB dengan 2 BPD lainnya, yakni Bank Sulteng dan Bank Sulutgo dengan menggenggam saham masing-masing sebanyak 24,9% dan 24,08%. [rif]