Scroll untuk baca artikel
Blog

M. Chozin Amirullah: Keterbatasan Adalah Sumber Kekuatan

Redaksi
×

M. Chozin Amirullah: Keterbatasan Adalah Sumber Kekuatan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Setiap manusia pasti akan dihadapkan pada ujian dan cobaan dalam hidup. Pun hal demikian yang dialami M. Chozin Amirullah, dalam perjalanan hidupnya tak lepas dari cobaan hidup yang silih berganti menimpanya.

Chozin yang dikenal sebagai pribadi yang sederhana meski kehidupannya kini bisa dianggap berkecukupan. Namun, kehidupan di masa lalunya membuat Chozin banyak belajar untuk tetap rendah hati.

Ketika masih kecil, kala usianya 5 tahun, ayahnya meninggal dunia. Kemudian, Chozin tumbuh bersama ibunya dalam kehidupan yang serba keterbatasan ekonomi. Sehingga hal itulah yang membuat Chozin terlatih untuk hidup apa adanya, namun dengan cita-cita tinggi.

“Cita-cita itu yang membuat saya tetap merasa berani menghadapi segala tantangan,” kata Chozin kepada Barisanco.

Laki-laki asal Pekalongan itu menyampaikan semasa kuliah, ia harus memikirkan cara agar tetap dapat menuntaskan pendidikannya tersebut. Selain mencari peluang beasiswa, ia juga bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya selama kuliah.

Keterbatasan dianggap sebagai halangan oleh sebagian orang untuk melakukan hal terbaik dalam kehidupannya. Namun, bagi Chozin, keterbatasan yang dialami olehnya terutama dalam segi ekonomi dan fasilitas, tak membuat Chozin menyerah.

“Keterbatasa seharusnya dapat membuat kita menjadi sosok yang kuat. Bagi saya, keterbatasan itu dapat melatih diri untuk memiliki ketabahan, kesabaran, dan daya tahan yang kuat. Sehingga kita dapat lebih berjuang ketika sedang menghadapi masalah dan berusaha meraih cita-cita,” lanjut laki-laki lulusan S2 di Ohio University tersebut.

Hal yang diraihnya saat ini, tak dipungkiri berkat peran orang-orang dalam kehidupannya. Menurut Chozin, sosok yang paling berperan ialah ibu kandungnya.

“Meski beliau bukan orang yang berpendidikan tinggi. Bahkan pendidikan SD tidak selesai, tetapi beliau orang yang otodidak. Sehingga bisa belajar banyak dan bisa menjadi pemimpin diantara kaumnya di desa saya,” tutur Chozin.

Chozin pun menuturkan jika meski ibunya mengalami keterbatasan ekonomi, tetapi selalu mendorongnya untuk berani bercita-cita tinggi.

“Selain itu, saya juga punya orang tua-orang tua angkat yang berperan dalam proses perjalanan saya,” tambah Chozin

Terkadang, manusia perlu merefleksikan cobaan dalam kehidupannya untuk menjadi kekuatan di masa depan, seperti yang dilakukan oleh Chozin. Di sela kesibukannya sebagai staf khusus Gubernur DKI Jakarta, Ketua Turun Tangan, dan ayah dari tiga anak perempuan, Chozin kini sedang melanjutkan pendidikan S3-nya di salah satu kampus di tanah air.

Untuk memperoleh sesuatu yang diimpikan, tentu pengorbanan harus dilakukan. Begitu pun dengan Chozin. Untuk bisa sampai di titik saat ini, ia harus melewati ujian yang diberikan oleh Allah SWT dan harus lulus dari ujian tersebut.

Keterbatasan bukan halangan melainkan bisa menjadi kekuatan. Tetaplah berjuang untuk mendapatkan hal yang diinginkan. [rif]