Scroll untuk baca artikel
Blog

Toyotomi Hideyoshi, Samurai tanpa Pedang yang Menyatukan Jepang

Redaksi
×

Toyotomi Hideyoshi, Samurai tanpa Pedang yang Menyatukan Jepang

Sebarkan artikel ini

Karier politik Toyotomi Hideyoshi tidak berhenti di situ. Pada tahun 1585, ia secara resmi ditunjuk menjabat Wakil Kaisar Jepang (kampuku). Ia menjadi orang pertama dalam sejarah yang menempati posisi ini tanpa predikat darah biru.

Dalam kepemerintahannya sebagai Wakil Kaisar, Hideyoshi lebih banyak membuat prakarsa-prakarsa sipil daripada mengejar kemenangan di medan perang.

Bahkan pada tahun 1588, sebagaimana dicatat Tim Clark, Hideyoshi memberlakukan kebijakan penyitaan senjata. Hal ini semakin menegaskan keberpihakannya kepada cara-cara sipil dalam menyelesaikan masalah. Oleh itu Toyotomi Hideyoshi terkenal sebagai ‘Samurai tanpa Pedang’.

Sampai hari ini, semua anak sekolah di Jepang mengenal nama Hideyoshi sejajar dengan dua pemimpin besar lainnya: Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu. Sering kali, tiga nama ini diajarkan lewat puisi singkat (haiku) agar anak-anak dapat memahami perbedaan kepribadian ketiganya. Kira-kira puisi itu berbunyi:

“Nakanu nara / koroshite shimae / hototogisu (Kalau burung tekukur tidak berkicau, Nobunaga membunuhnya)”

“Nakanu nara / nakasete miseyou / hototogisu (Kalau burung tekukur tidak berkicau, Hideyoshi membuatnya berkicau)”

“Nakanu nara / naku made matou / hototogisu (Kalau burung tekukur tidak berkicau, Ieyasu menunggunya berkicau)”

Ada sekian penjelasan atas tiga kepribadian yang muncul dalam puisi itu. yang terang, baik itu Nobunaga, Hideyoshi, dan Ieyasu, sedikit banyak ikut membentuk sikap dan pandangan orang-orang Jepang di masa berikutnya. Terutama dalam konteks ini adalah Toyotomi Hideyoshi, yang membuktikan mobilitas vertikal bukanlah perkara mustahil terwujud.