Scroll untuk baca artikel
Blog

Twitter Setelah Dibeli Elon Musk (3): Menjadi Perusahaan Privat dan Super App

Redaksi
×

Twitter Setelah Dibeli Elon Musk (3): Menjadi Perusahaan Privat dan Super App

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Salah satu keinginan Musk setelah membeli Twitter adalah mengubah Twitter yang semula perusahaan publik, menjadi perusahaan privat. Itu artinya, Twitter tidak akan lagi melantai di bursa saham AS.

Mengingat sifatnya yang privat atau pribadi, menurut The Next Web, siapa pun pemilik perusahaan bisa melakukan apa pun yang ia inginkan.

Perusahaan juga tak lagi berkewajiban melaporkan jumlah pendapatan ataupun pertumbuhan bisnisnya ke SEC sebagaimana perusahaan publik.

Meski dana yang digelontorkan Musk untuk membeli Twitter bukan sepenuhnya dari kantong pribadi, Musk tetap menjadi investor terbesar. Dengan demikian, ia berpeluang memiliki peran penting semisal CEO atau menjadi pimpinan dewan perusahaan.

Kekhawatiran Pemecatan Karyawan

Kebijakan menjadikan Twitter sebagai perusahaan privat ini rupanya membuat sebagian karyawan Twitter khawatir tentang masa depan mereka di perusahaan, termasuk apakah mereka akan diputus hubungan kerja (PHK).

Kendati demikian, CEO Twitter, Parag Agrawal beberapa waktu lalu telah menyampaikan bahwa tidak akan ada PHK, setidaknya untuk saat ini, selama proses akuisisi Twitter ke Elon Musk belum rampung. Proses akuisisi sendiri ditargetkan selesai akhir tahun 2022.

Rasa kekhawatiran yang dialami karyawan Twitter tidak sampai di situ saja. Beberapa ada yang mengaku takut Musk akan mengubah kebijakan konten yang hingga saat ini sudah diterapkan di Twitter, utamanya yang terkait “kebebasan berbicara”.

Musk dilaporkan telah memecat Kepala Eksekutif Paraq Agrawal, Kepala Finansial Ned Segal, dan Eksekutif Legal Vijaya Gadde, sementara laman profil LinkedIn milik Ketua Dewan Direksi Bret Taylor menunjukkan dia tak lagi bekerja di Twitter.

Super App

Elon Musk memiliki obsesi terhadap huruf “X.” Sebagai contoh, dia menamai perusahaan yang dia buat untuk membeli Twitter “X Holdings.” Perusahaan roketnya juga dinamakan SpaceX.

Mengutip laporan AP News, sekarang Musk juga tampaknya berniat untuk mengubah Twitter menjadi “Super App” yang dia sebut X, aplikasi untuk semua hal.

Dia tak pernah menjelaskan dengan detail apa maksudnya, tapi banyak yang menduga Twitter akan berubah menjadi sebuah “super app” – sama seperti WeChat di China: aplikasi sosial media, pesan, keuangan, pemesanan makanan, pendeknya untuk semua kegiatan sehari-hari.

“Saya pikir tujuan penting Twitter adalah mencoba masuk ke banyak negara, dunia, sebanyak mungkin,” kata pengusaha miliarder itu, sebagaimana dikutip CNN.

“Pada dasarnya Anda tinggal di WeChat di China karena sangat berguna dan membantu kehidupan sehari-hari, dan saya pikir jika kita dapat mencapai itu, atau bahkan mendekati itu di Twitter, itu akan menjadi sukses besar,” tandas Musk.