Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Kolom Mata Budaya

Ustadz Puad

:: Eko Tunas
13 Maret 2022
dalam Mata Budaya
Ustadz Puad

Foto: Eko Tunas

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

NAMA sebenarnya bermakna hati terdalam. Tapi orang-orang di kampungnya memanggilnya Ustadz Puad. Seorang guru agama di satu surau di kampung berdekatan dengan pasar. Seorang kyai sederhana, dengan tausiyah polos dan lugu menyimpan dialek ngapak Pantura.

Di surau itu dia khotbah sebulan sekali, dengan bisaroh 100 ribu. Dia juga ngajar mengaji di rumah perseorangan, seminggu dua kali, dengan honor seikhlasnya. Sesekali juga diundang mengaji selamatan atau tahlil dengan ‘amplop’ seikhlasnya pula. Jadi bisa dibayangkan, kehidupan dia bersama keluarga.

Kegiatan lain, hampir setiap hari dia memancing di sungai. Berangkat pagi atau siang hingga sore. Setiap berangkat memancing dia selalu berpamit, “saya berangkat dinas.” Tapi, meski pun hasilnya hanya satu-dua ekor udang, dia terus rutin menjalani ‘dinasnya’.

Pada satu kesempatan, saya melakukan kegiatan yang — sebutlah — bersifat kapitalis tapi nirlaba. Karena teman lama, saya tinggal selama dua minggu di rumahnya. Selama itu pula, Stadz Puad melayani saya. Membuatkan teh, menanak nasi lengkap dengan lauknya, bahkan berbagi rokok. Dia tampak melakukan itu dengan senang hati.

BACAJUGA

Kiai Cungkring

Ustaz dan Kiai: Tren Gaya Hidup Milenial

9 Januari 2021

Dalam hati saya berkata, betapa: Ustadz Puad memberi makan kapitalis.

Pernah saya ikut dia memancing. Saya lihat begitu intens sang Ustadz dalam menunggui pancingnya, yang lebih sering tidak bergoyang. Saya lihat kekhusukannya memancing di kali coklat itu, tak ubahnya sembahyang. Atau semacam ritual dengan intensitas ‘hati terdalam’.

Dalam kesempatan itu saya bertanya, kok terus memancing walau hasilnya sangat kecil. Dia pun menjawab, “saya dinas di kantornya Allah, saya harus sabar dan menerima.” Ya, dia memang tidak mendapat ikan, tapi memperoleh sifat sabar dan menerima segala.

Lalu saya bertanya, bagaimana hidupnya sebagai kyai bersama keluarga dengan pendapatan sangat kecil. Dia pun menjawab, “saya menjalankan tugas agama, soal rezki dari Allah…”

Di era pandemi saya pikir dia layak menerima bantuan sosial. Nyatanya tidak. Bahkan ramai diberitakan: wakil walikota di daerahnya menerima bansos. Tatkala saya ingatkan hal itu, dia hanya tertawa lebar.

Bagi saya, Ustadz Puad seorang kaya-raya.***

Editor: Lukni
Topik: Istilah Kiai dan UstazUstaz
Eko Tunas

Eko Tunas

Eko Tunas, budayawan, tinggal di Semarang.

POS LAINNYA

Mengenal Kerbau Bule Kyai Slamet dan Persiapannya Jelang Perayaan 1 Suro
Mata Budaya

Mengenal Kerbau Bule Kyai Slamet dan Persiapannya Jelang Perayaan 1 Suro

26 Juli 2022
Upaya Rekonsiliasi Empat Keraton Trah Mataram Islam di Jawa Lewat Catur Sagatra
Mata Budaya

Upaya Rekonsiliasi Empat Keraton Trah Mataram Islam di Jawa Lewat Catur Sagatra

23 Juli 2022
gowes pendidikan
Mata Budaya

Gowes Pendidikan, Anies Kampanyekan Budaya Bersepeda

20 Juni 2022
Cita-cita Pembangunan
Mata Budaya

Nasrudin Hoja dan Cita-cita Pembangunan

27 Mei 2022
Ellya
Mata Budaya

Ellya dalam Lakon Monolog “Bidadari Kesepian”

15 Mei 2022
puisi puasa
Mata Budaya

Puisi Puasa dan Puisi Idul Fitri

4 April 2022
Lainnya
Selanjutnya
besi berkarat

Sepotong Besi Berkarat

Kemenag Luncurkan Logo Halal Baru, Fatwa Halal Kewenangan Siapa?

Kemenag Luncurkan Logo Halal Baru, Fatwa Halal Kewenangan Siapa?

TRANSLATE

TERBARU

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

Apakah Work Life Balance itu Mitos Belaka?

8 Agustus 2022
kandungan surat al ashr

Kandungan Surat Al Ashr, Memaknai Sebuah Waktu di Dunia

8 Agustus 2022
APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

APBN Akan Tetap Defisit, Meski Alami Surplus Semester I-2022

8 Agustus 2022
pergerakan ekonomi lomba burung kicau

Ikut Sertakan Burung Andalannya, Anies: Ada Pergerakan Ekonomi di Kompetisi Lomba Kicau Burung

7 Agustus 2022
pemyair pemulung

Penyair Pemulung di Hari Kemerdekaan

7 Agustus 2022
surga di matamu

Surga Di Matamu – Puisi Joe Hasan

7 Agustus 2022

SOROTAN

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam
Edukasi

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

:: Thomi Rifai
1 Agustus 2022

BARISAN.CO - Umat Muslim barus saja memasuki tahun baru hijriyah yang ke-1444. Kalender Hijriah atau kalender Islam masih digunakan dan...

Selengkapnya
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
Beredar Surat Pengangkatan Tenaga Honorer Jadi PNS, Begini Penjelasan Kemen PANRB

Pegawai Negeri Dibutuhkan, Tetapi Cenderung Tidak Diapresiasi

21 Juli 2022
Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

Marak Praktik Penipuan Mystery Box, Celios Sarankan E-Commerce Lebih Proaktif

18 Juli 2022
Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

Saat Anies Baswedan Meneladani Karakter dan Ajaran Tuhan Yesus Kristus

15 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang