Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Waspada Malaria di Tengah Pandemi Covid-19

Redaksi
×

Waspada Malaria di Tengah Pandemi Covid-19

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Indonesia termasuk negara dengan angka kejadian tinggi mengenai malaria. Bahkan di Jawa tengah dan DIY sendiri menjadi wilayah yang belum sepenuhnya terbebas dari kasus malaria. Dengan ini Kementerian Kesehatan menghimbau mengenai sebaran penyakit malaria yang cenderung stagnan dan terus meningkat di saat pandemi Covid-19.

Dalam rangka Hari Malaria Sedunia, masyarakat global diharapkan bisa lebih waspada terhadap penyakit ini. Selain mengetahui hal hal seputar penyakit, ada pula beberapa fakta tentang malaria yang penting sangat menarik untuk kita ketahui. Berikut informasinya.

Apa itu penjelasan mengenai penyakit malaria?

Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasite Plasmodium falsiparum, ovale, vivax yang di tularkan melalui gigitan nyamuk anopheles. Walaupun mudah menular melalui gigitan nyamuk, malaria bisa sembuh secara total bila di tangani dengan tepat.

Apa saja gejala yang sering ditimbulkan?

Ada beberapa gejala yang bisa diamati, diantaranya,

  1. Anemia
  2. Pusing/ sakit kepala
  3. Berkeringat dingin
  4. Menggigil
  5. Diare
  6. Dehidrasi
  7. Kejang
  8. Mual muntah
  9. Nyeri sendi
  10. Syok/ lemas
  11. Demam tinggi

Bagaimana cara mengetahui kepastiannya?

Ada riwayat demam intermiten (naik turun) atau terus menerus, riwayat dari atau dari daerah endemic malaria (Indonesia Timur), Trias Malaria (Keadaan menggigil yang dikuti dengan demam dan kemudian timbul keringat banyak).

Ingat pada daerah endemic biasanya trias malaria tidak diketemukan, justru awalnya diare dapat merupakan gejala utama. Didalam pemeriksaan pasien akan di temukan konjungtiva pucat, sklera kuning, badannya mengkuning serta limpamembesar/ splenomegali.

Selanjutnya di lakukan pemeriksaaan darah untuk membantu diagnose pasien malaria, meliputi test rapid malaria dan pemriksaan hapusan darah tebal tipis yang diperiksa/ dilihat melalui mikroskop apakah mengandung plasmodium nyamuk anopheles tidak. (diambil saat pasien mengalami menggigil).

Pengobatannya bagaimana?

Malaria harus segera di tangani untuk mencegah resiko komplikasi yang berbahaya, disini akan diberikan obat anti malaria. Tetapi perlu juga di sesuaikan dengan jenis plasmodium penyebab malaria tersebut, tingkat keparahan sakitnya dan tinggal di daerah mana pasien terkena malaria.

Obatnya seperti (yang penting) :

  1. Rehidrasi cairan ? pemberian cairan infus bila kasus berat
  2. Kina atau obat malaria lainnya ( Artemisin, Artesunat, Kloroquin DLL)
  3. Anti demam : Paracetamol
  4. Tambah darah : sangobion
  5. Vitamin Syaraf/ Sendi
  6. Obat mual : Promag dan sejenisnya

Mungkinkah terjadi komplikasi?

Komplikasi yang paling berbahaya adalah anemia berat (haemoglobin/Hb/ sel darah merah dimakan oleh plasmodium nyamuk anopheles yang ada di pembuluh darah. Hipoglikemia = kondisi lemas dimana tubuh kekurangan karbohidrat/ larutan gula, Gangguan syaraf sampai kejang, gagal ginjal akut, gagal nafas dan kematian.

Adakah pencegahan yang bisa dilakukan?

Jika seseorang akan berpergian di daerah malaria, perlu diberikan obat profilaksis/pencegahan sebelum dan saat berada dan kembali lagi tidak terkena malaria. (biasanya obat yang kira berikan doksisiklin atau kloroquin).

Selain itu pencegahan bisa dilakukan  dengan menghindari gigitan nyamuk anopheles dengan memasang kelambu pada tempat tidur. Menggunakan pakaian lengan panjang celana panjang, menggunakan krim untuk mencegah gigitan nyamuk anopheles, menggunakan semprotan nyamuk dan  sampai saat ini tidak ada vaksin untuk malaria. Demikian, salam sehat selalu. [Luk]