BARISAN.CO – Suntik vitamin C picu stroke seiring popularitas vitamin C yang menjadi kebutuhan nutrisi pada tubuh untuk kekebalan pencegahan Covid-19. Kebutuhan vitamin C semakin melonjak, seiring kesadaran masyarakat tentang hidup sehat untuk dapat melakukan kekebalan tubuh pandemi saat ini.
Vitamin C memang memiliki banyak manfaat, selain bersifat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas. Vitamin C juga berperan dalam meningkatkan sistem imun. Belakangan ini vitamin c juga menjadi sebuah konsumsi untuk kebutuhan penampilan. Dosis konsumsi vitamin C yang ideal adalah 75 miligram per hari.
Namun kebutuhan dosis vitamin c perlu berhati-hati, sebab jika berlebih mengkonsumsinya atau bahkan melakukan suntik vitamin c picu stroke. Penyakit stroke di Indonesia terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun, di Indonesia stroke menduduki posisi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Menurut World Health Organization (WHO) stroke merupakan gejala yang didefinisikan suatu gangguan fungsional otak yang terjadi secara mendadak dengan tanda dan gejala klinik baik fokal maupun global yang berlangsung 24 jam atau lebih.
Kebutuhan Vitamin C
Bagi Perempuan hamil dan ibu menyusui sudah tentu harus mengonsumsi vitamin C lebih besar dari jumlah tadi. Ada juga yang berpendapat cukup mengonsumsi 200 miligram sehari. Bagi orang yang hidup dengan stres atau mereka yang tinggal di kota besar yang penuh polusi, dosis 500 miligram adalah dosis cukup baik.
Tidak semua orang sadar dan mau mengonsumsi makanan sehat seimbang. Padahal, kebiasaan itu secara tidak langsung menjamin pasokan zat gizi, mineral, dan vitamin dalam tubuh secara memadai. Maka dari itu mengkonsumsi vitamin c menjadikan tembahan untuk menyeimbangakan konsisi tubuh, ada yang dengan makan buah, minum suplemen sampai injeksi/ suntik vitamin c. “Orang kian tertarik mencoba suntik vitamin C karena sifat antioksidan dari vitamin ini.
Selain dapat meningkatkan kekebalan tubuh dan mempercepat proses penyembuhan, juga akan membuat kulit tampak lebih cantik dan awet muda.” Ungkap dokter kecantikan dari Semarang Lelyana. Semakin banyak orang mengkonsumsi vitamin c bukan kebaikan yang ia dapatkan, alih-alih bisa memicu penyakit seperti stroke, mengapa? Lantas apa yang salah?
dr. Lelyana juga selaku dokter kulit, menjelaskan pemberian suntik vitamin C tidak boleh melebihi anjuran dokter, apalagi terlalu sering. Seperti suntik vitamin C dengan tujuan kecantikan. karena lama-lama pembuluh darah akan mengeras dan mengganggu sirkulasi darah.
“Sirkulasi darah yang baik dihasilkan oleh kerja sama antara jantung, darah dan komponen-komponennya, serta pembuluh darah itu sendiri. Apabila terjadi gangguan pada salah satu komponen tersebut, maka sirkulasi darah akan terganggu. Akibatnya, suplai darah tidak mencukupi kebutuhan dan lebih lanjut dapat menyebabkan serangan jantung, stroke ataupun fungsi organ tubuh lainnya. Untuk itu, peredaran darah yang lancar sangat penting bagi kesehatan kita,” jelas Lely.
Disamping itu, mungkin efek negatif yang ditimbulkan tidak serta merta, tetapi dalam jangka panjang dapat mengganggu fungsi ginjal. Sebetulnya yang paling berbahaya adalah apabila ada penolakan dari tubuh sewaktu penyuntikan, maka dapat menyebabkan kefatalan seperti stroke.
“Suntikan vitamin C dalam dosis tinggi diperlukan bagi orang yang menderita sakit (flu) agar stamina cepat pulih,” tambah Lely.
Lanjutnya, “Bahwa standar konsumsi vitamin C bagi seseorang itu tidak sama, baik yang sedang sakit ataupun yang sedang berkondisi badan fit. Sebisa mungkin jangan melebihi batas konsumsi vitamin C melebih 2.000 mg perminggu dengan jenis injeksi atau suntik.