BARISAN.CO – Organisasi kesehatan dunia WHO menetapkan cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global. Penetapan penyakit tersebut menyusul kenaikan tertinggi setelah ditemukan peningkatan kasus di seluruh dunia. Hal ini terjadi pada akhir pertemuan kedua komite darurat WHO tentang virus.
Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan lebih dari 16.000 kasus telah dilaporkan dari 75 negara, Sabtu (23/7/2022).
“Sejauh ini ada lima kematian akibat wabah tersebut,” imbuhnya.
Menurut Dr Tedros meluasnya wabah monkeypox di seluruh dunia memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai keadaan darurat.
Saat ini hanya ada dua keadaan darurat kesehatan global yakni pandemi virus corona dan upaya berkelanjutan untuk memberantas penyakit polio.
Status keadaan darurat Kesehatan global ini dirancang WHO untuk membunyikan alarm bahwa respons internasional yang terkoordinasi diperlukan dan dapat membuka pendanaan serta upaya global untuk berkolaborasi dalam berbagi vaksin dan perawatan.
Meski demikian Dr Tedros mengatakan komite darurat tidak dapat mencapai konsensus tentang apakah wabah cacar monyet harus diklasifikasikan sebagai darurat kesehatan global.
Namun, dia mengatakan wabah itu telah menyebar ke seluruh dunia dengan cepat dan dia telah memutuskan bahwa itu memang menjadi perhatian internasional.
“Penilaian WHO adalah bahwa risiko cacar monyet secara global dan di semua wilayah, kecuali di kawasan Eropa, di mana kami menilai risikonya tinggi,” tambahnya.
Dikutip dair Kompas.com, meskipun cacar monyet telah ditemukan di beberapa bagian Afrika tengah dan barat selama beberapa dekade, penyakit ini tidak pernah memicu wabah besar di luar benua tersebut atau menyebar luas di antara orang-orang hingga Mei kemarin.
Saat itu pihak berwenang mendeteksi lusinan epidemi di Eropa, Amerika Utara, dan tempat lain. Mendeklarasikan keadaan darurat global berarti wabah monkeypox adalah “peristiwa luar biasa”. DIkhawatirkan dapat meluas ke lebih banyak negara dan membutuhkan respons global yang terkoordinasi.
Kasus Cacar Monyet di Amerika
WHO sebelumnya menyatakan keadaan darurat untuk krisis kesehatan masyarakat seperti pandemi Covid-19, wabah Ebola Afrika Barat 2014, virus Zika di Amerika Latin pada 2016 dan upaya berkelanjutan untuk memberantas polio.
Dr Tedros mengatakan deklarasi itu akan membantu mempercepat pengembangan vaksin dan penerapan langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus.
WHO juga mengeluarkan rekomendasi yang diharapkan akan memacu negara-negara untuk mengambil tindakan. Hal ini dilakukan sebagai upaya menghentikan penularan virus dan melindungi mereka yang paling berisiko.
“Ini adalah wabah yang dapat dihentikan dengan strategi yang tepat dalam kelompok yang tepat,” kata Dr Tedros.
Dua kasus cacar monyet ditemukan di Amerika Serikat. Wabah cacar monyet tersebut terjadi pada anak-anak, hal ini sebagaimana dilaporkan oleh pejabat kesehatan Amerika.
Satu pasien adalah balita California dan yang lainnya adalah bayi penduduk non-AS yang “transit melalui” daerah Washington DC.
Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC) menyampaikan kedua anak terserang wabah cacar monyet dalam kondisi baik-baik saja.
Menurut CDC Anak-anak di bawah delapan tahun berisiko tinggi terkena cacar monyet yang parah.
