Maka wajar jika evaluasi dari pengguna (dunia industri dan dunia usaha) terhadap lulusan dunia pendidikan salah satuhnya adalah tidak tahan terhadap tekanan kerja. Hal ini wajar saja, di satu sisi pengguna berusaha mengoptimalkan kemampuan karyawan baik yang sifatnya hard skill maupun soft skill dalam bentuk bermacam tantangan. Di sisi lain lulusan tak cukup mendapatkan bekal kesiapan mental untuk memiliki ketahanan terhadap berbagai tekanan.
Belum lagi berbagai tantangan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat yang menuntut ketahanan mental dan kreativitas yang memadai. Segala bentuk kemudahan yang mengarah pada zona nyaman cenderung membuat peserta didik dan generasi muda kita kurang punya kegigihan dan daya survivalitas yang tinggi atas berbagai masalah.
Kondisi ini tentu sangat mencemaskan, apalagi dengan gerak zaman yang makin menawarkan kompleksitas masalah, kompetisi, dan bermacam tantangan yang harus diatasi.
Patut dicatat bahwa, kesulitan, keterbatasan, dan kompleksitas masalah adalah kawah candradimuka bagi pembentukan karakter. Generasi muda perlu melalui proses ini baik langsung maupun melalui wahana yang dipersiapkan. Tanpa ada kancah candradimuka, kita hanya akan mendapati generasi muda yang ringkih dan tidak tahan uji. Dan itu artinya wajah masa depan bangsa kita kelak. []
Adib Achmadi, Praktisi pendidikan, tinggal di Slatri Brebes