Scroll untuk baca artikel
Pojok Bahasa & Filsafat

18 Istilah Perbankan Syariah yang Perlu Kamu Ketahui

Redaksi
×

18 Istilah Perbankan Syariah yang Perlu Kamu Ketahui

Sebarkan artikel ini

Bank syariah merupakan sistem perbankan yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah atau berdasakan hukum agama Islam

BARISAN.CO – Berikut ini akan dijelaskan istilah perbankan syariah yang perlu kamu ketahui. Kamus ekonomi syariah dalam dunia perbankan syariah yang dapat dijadikan pedoman dan belajar tentang sistem syariah.

Sebagaimana diketahui bahwa Bank syariah merupakan sistem perbankan yang dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah atau berdasakan hukum agama Islam,

Berikut ini 18 istilah perbankan syariah dalam kamus ekonomi syariah:

1. Aqad an-Nafidz

Akad yang sempurna untuk dilaksanakan; akad yang dilangsungkan dengan memenuhi rukun dan syaratnya dan tidak ada penghalang untuk melaksanakannya.

2. Aqad Ghairu Shahih

Akad yang tidak shahih; akad yang terdapat kekurangan pada rukun dan syarat-syaratnya, sehingga seluruh akibat hukum akad itu tidak berlaku dan tidak mengikat pihak-pihak yang berakad

3. Aqad al-Mauquf

Akad yang dilakukan seseorang yang cakap bertindak hukum, tetapi ia tidak memiliki kekuasaan untuk melangsungkan dan melaksanakan akad itu, seperti akad yang dilakukan oleh anak kecil yang telah mumayiz

4. Amwal Mustamirah Ghairu Najihah

Non Performing Financing (NPF); persentase pembiayaan bank syariah yang tidak lancar

5. Amn Maliyah

Instrumen keuangan (financial scurity); suatu instrumen keuangan yang diterbitkan perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah sebagai tujuan meminjam uang dan menghimpun modal baru.

Surat-surat berharga yang biasanya dipergunakan adalah saham (share stock), surat hutang (debentures), wesel (bills of exchange), surat berharga pemerintah (treasury bills), dan obligasi (bonds).

Sekali diterbitkan, surat berharga ini dapat diperjual-belikan dipasar uang (money markets) atau pasar modal (stock exchange)

6. Amaliyah Tijariyah

Transaksi : perjanjian antara dua pihak atau lebih yang menimbulkan hak dan kewajiban misalnya jual-beli, dan sewa-menyewa.

7. Amaliyat Ajilah

Transaksi berjangka (forward); kontrak jual beli valuta asing yang diikuti pergerakan dana yang dilakukan pada tempat, jangka waktu, dan jumlah tertentu dengan kurs pada akhir kontrak

8. Barakah

Manfaat yang terus bertambah. Dalam hadits Nabi riwayat Ibnu Majah dari Shalih bin Shuhaib, ada tiga perkara yang didalamnya terdapat ke-berkah-an : jual beli dengan harga tangguh (ba’i bi tsaman ajil, muqaradhah, mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah, bukan untuk dijual

9. Batil

Batal, tidak sesuai dengan syariah Islam (illegal); transaksi yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah akan menjadi batil jika syarat dan rukunnya tidak terpenuhi serta bertentangan dengan syariah Islam

10. Ba’i bi Tsaman Ajil

Jual beli dengan pembayaran tangguh

11. Ba’i al Wafa

Jual beli yang dilangsungkan dua pihak yang dibarengi dengan syarat bahwa barang yang dijual itu dapat dibeli kembali oleh penjual, apabila tenggang waktu yang ditentukan telah tiba.

12. Ba’i al- ‘Urbun

Jual beli yang bentuknya dilakukan melalui perjanjian, pembeli membeli sebuah barang dan uangnya seharga barang diserahkan kepada penjual, dengan syarat apabila pembeli tertarik dan setuju, maka jual beli sah.

Tetapi jika pembeli tidak setuju dan barang dikembalikan, maka uang yang telah diberikan pada penjual, menjadi hibah bagi penjual, dan ini termasuk jual beli yang dilarang.

13. Ba’i al-Sharf

Jual beli mata uang denga mata uang lainnya, termasuk emas dengan emas (money changer)

14. Bai’ Salam

Jual beli barang yang diserahkan dikemudian hari sementara pembayarannya dilakukan dimuka

15. Bai’ Istishna’

Kontrak penjualan antara pembeli dan pembuat barang, menurut spesifikasi yang telah disepakati dan menjualnya kepada pembeli akhir.