Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

3 Kategori Mata Pelajaran di Kurikulum Charlotte Mason

Redaksi
×

3 Kategori Mata Pelajaran di Kurikulum Charlotte Mason

Sebarkan artikel ini

Singkatnya, dengan mendalami ilmu-ilmu humaniora, saya menangkap bahwa di kemudian hari sang bocah bakal sanggup menyongsong misi besar: hamemayu hayuning bawana. Ia berkesadaran sosial. Ia siap mengambil alih peran umat, melayani sesama. Segala kreativitasnya tiada lain untuk membebaskan pihak lain.

Lantas seiring pendalaman humaniora, anak juga mendapat asupan pengetahuan alam. Dan nature walk kemudian nature study adalah kegiatan pendukung untuk menghayati alam. Meski pendukung tapi penting.

Bahkan Charlotte menekankan seorang anak di bawah enam tahun, sebelum mendapatkan hidangan jadwal kurikulum, agar menghabiskan waktu di alam terbuka. Sehingga ia bisa menghirup udara segar sebanyak mungkin dan menikmati gelaran ciptaan Tuhan.

Selanjutnya, pelan tapi pasti karakter seorang ilmuwan tertanam dalam jiwa anak. Sebab di alam terbukalah anak berlatih menjadi pengamat yang peka, juga berpikir logis. Maka, besar harapan kelak ia akan berkembang sebagai pribadi yang berkesadaran jagat raya. Ia sanggup memahami nilai di balik fenomena alam. Ia tidak akan tercederai oleh alam dan (sekaligus) tak tega mencederai alam.  

Syahdan, tersingkaplah kebenaran bahwa “semua yang ada di kerajaan langit dan di kerajaan bumi adalah untukmu, wahai manusia, tetapi dirimu itu untuk-Ku.” Walhasil, pribadi magnanimous tidak akan salah kiblat. Sedianya ia bekerja mati-matian, toh akan selalu mengarahkan pandangannya ke atas (Tuhan), bukan malahan tunduk ke bawah (mengejar atau mengutamakan dunia), menuhankan uang.