Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Sowan

:: Opini Barisan.co
25 November 2020
dalam Opini
Sowan

Sowan KH Abdul Latif Madjid. Ilustrasi: twitter.com/@ulumdonjuan

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barangkali umat manusia sudah punah sejak lama kalau tidak ada sosok panutan. Demikianlah kenapa kita selalu rindu untuk kembali kepada ajaran dari guru-guru kehidupan kita, atau penuntun rohani kita, saat dihadapkan pada persoalan dunia dan akhirat.

Saya percaya kita semua memiliki panutan. Dan panutan saya, KH. Abdul Latif Madjid, berpulang ke Rahmatullah hari Senin kemarin, 23 November 2020. Beliau adalah pengasuh Ponpes Kedunglo Kediri. Dan tentu saja, kepergiannya membuat saya remuk oleh duka.

Sekeras apapun saya meyakinkan diri bahwa duka yang saya rasakan tidak akan panjang, semakin itu terasa sulit diwujudkan. Saya mungkin akan tetap berduka seumur hidup, sembari meyakini bahwa 68 tahun adalah umur yang terlalu cepat untuk ukuran beliau.

Dulu semasa di pesantren, sebagai santri biasa yang mengamati Kiainya lewat kesempatan-kesempatan biasa, saya selalu penasaran akan sebuah keinginan. Saya ingin sowan empat mata: berdua saja, antara guru dan murid, dari ucapan ke pemahaman, dari hati ke pengertian.

BACAJUGA

Pemilu Semakin Dekat, Kiai Jenis Apa yang Tergoda Kekuasaan?

Pemilu Semakin Dekat, Kiai Jenis Apa yang Tergoda Kekuasaan?

22 Desember 2022
STIMA IMMI gelar wisuda dan kukuhkan guru besar

STIMA IMMI Luluskan 404 Wisudawan dan Kukuhkan Guru Besar

16 Desember 2022

Saya selalu mendambakan hal itu terjadi. Saya ingin menanyakan banyak hal, mulai dari bagaimana saya harus menata masa depan saat dunia masih terhampar, sampai apa yang harus saya persiapkan sebelum nantinya dunia digulung Allah Swt.

“Bagaimanapun, beliau adalah guru dan saya ialah muridnya. Saya merasa berhak meminta setetes pencerahan atas itu, dan saya yakin beliau tidak berkurang apapun ketika menjawabnya,” pikir saya saat itu.

Setelah serangkaian waktu, singkat cerita, akhirnya momentum itu benar-benar datang. Hidup memberikan banyak masalah dan, pada saat itu, saya menjadi remaja tanggung yang pikirannya kusut tidak keruan. Saya percaya, diperlukan nasihat untuk membereskan pikiran kusut. Dan nasihat dari orang yang tepat harus diperjuangkan.

Atas itulah, di suatu pagi, saya memberanikan diri sowan ke beliau. Saya mengetuk pintu, melempar salam, dan tiba-tiba sudah duduk seruangan dengan beliau KH. Abdul Latif Madjid. Saya berusaha menguasai diri agar tidak gemetaran.

“Jenengmu sopo, Le (Siapa namanu, Nak),” tanya beliau membuka percakapan.

“Dalem Ananta Damarjati, Romo (Saya Ananta Damarjati, Romo).”

“Wah, jenengmu apik (Namamu bagus)”

Seterusnya di dalam sana, saya banyak bercerita. Saya percaya cerita punya kekuatan memantapkan keyakinan. Dan saya meyakini akan mendapat jawaban terbaik. Beliau mendengar dengan seksama.

“Awakmu kurang tenanan. Nek wani nduwe kekarepan kuwi kudune wani diperjuangke (Kamu kurang bersungguh-sungguh. Kalau berani bercita-cita harusnya berani diperjuangkan)” tanggapan beliau singkat, setelah mendengar beberapa penggal cerita saya.

Sejak itu saya menyadari bahwa peran sosok panutan itu bisa sedemikian besar dan mendasar bagi hidup seseorang. Tanggapan beliau mungkin singkat. Akan tetapi, soal kesungguhan memang masalah terbesar bagi saya. Dulu begitu, sekarang begitu.

Bedanya, setelah keluar dari ruangan beliau, saya sudah punya jangkar yang bisa diingat untuk menghadapi banyak hal: saya harus bersungguh-sungguh, apapun.

Beliau juga menanggapi satu per satu masalah yang saya ceritakan dengan mengesankan. Saya pun diberi anjuran untuk mengamalkan doa-doa tertentu setiap selesai salat. Alhamdulillah masih saya lakukan, dan insyaallah akan saya lakukan seterusnya.

Sekarang, sowan lahir itu tidak lagi bisa dimungkinkan. Beliau sudah pergi dan meninggalkan banyak sekali amal salih bagi banyak sekali orang. Innalillahi wa innailaihi rajiun. []


Topik: GuruKH Abdul Latif MadjidKiaiSowanTokoh
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?
Opini

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari
Opini

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta
Opini

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?
Opini

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
Politik Para Pecundang
Opini

Politik Para Pecundang: Menebar dan Melempar Buah Busuk

21 Januari 2023
cak nun Strukturalisme
Opini

Strukturalisme yang Bertabrakan dengan Kontekstualisme

21 Januari 2023
Lainnya
Selanjutnya
Anggota Dewan Sebut Ada Hal Mistis atas Ambrolnya Plengsengan di Malang, Ini Pendapat Ahli Hidrologi

Anggota Dewan Sebut Ada Hal Mistis atas Ambrolnya Plengsengan di Malang, Ini Pendapat Ahli Hidrologi

Keselamatan Siswa Harus Prioritas Rencana Sekolah Tatap Muka

Keselamatan Siswa Harus Prioritas Rencana Sekolah Tatap Muka

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

peran mahasiswa

Didik J Rachbini: Peran Mahasiswa Sekarang Bertanggungjawab Menyuarakan Kebenaran

27 Januari 2023
Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

Relawan ANIESWANGI Hadiri Peresmian Graha Restorasi Partai Nasdem

27 Januari 2023
Jabatan Kades

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

27 Januari 2023
Proyek Meikarta

Deret Masalah Meikarta: Izin Seret, Proyek Mangkrak, hingga Kecewakan Konsumen

27 Januari 2023
normalisasi

Normalisasi Perburuk Sedimentasi Sungai, Ciliwung Institute Kritik Keras Jokowi

27 Januari 2023
Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

Impor Gula Akan Meningkat Tahun 2023

26 Januari 2023
Demo Kepala Desa

Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa Dinilai Ugal-ugalan

26 Januari 2023

SOROTAN

Jabatan Kades
Sorotan Redaksi

Desa Bisa Jadi Sarang Korupsi Kalau Jabatan Kades Diperpanjang

:: Ananta Damarjati
27 Januari 2023

Korupsi di desa tinggi, perlu perbaikan tata kelola, bukan perpanjangan masa jabatan kades. BARISAN.CO – Dewan Perwakilan Rakyat musti cermat...

Selengkapnya
Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

Anak yang Tumbuh Miskin, Saat Dewasa Sulit Lepas dari Jerat Kemiskinan

25 Januari 2023
Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

Mengapa Ridwan Kamil Baru Sekarang Masuk Parpol?

23 Januari 2023
Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

Dua Jalan Sehat dalam Satu Hari

22 Januari 2023
Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

Imlek, Kesetaraan, dan Keadilan di Jakarta

22 Januari 2023
BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

BIN Ingatkan Potensi Ancaman 2023 Ekonomi Bakal Gelap, Kenapa Pemerintah Tak Hentikan Bangun Infrastruktur Mercusuar?

21 Januari 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang