Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Senggang Edukasi

Revolusi Mental, Belajar 3 Kedudukan Akhlak di Pesantren

:: Redaksi
20 Oktober 2020
dalam Edukasi
Akhlak pesantren

Etika santri terhadap kiai/Foto: kmnu.or.id

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Barisan.co – Era saat ini dihadapkan dengan tantangan untuk revolusi mental. Dalam artian bahwa ada perilaku dalam masyarakat yang mengindikasikan adanya kemunduran. Sehingga perlu adanya gerakan untuk kembali menjadi manusia seutuhnya, terutama perihal nilai akhlak, moral, dan budi pekerti.

Kemerosotan atau kemunduran ini ditandai dengan banyaknya kasus seperti korupsi, tindakan kriminal, dan perilaku kurang ramah terhadap alam. Bila perilaku semacam ini terus saja merambah di kalangan masyarakat. Maka sulit sekali untuk mewujudkan masyarakat beradab, yang terjadi bisa sebaliknya yakni masyarakat biadab.

Persoalan akhlak, moral, dan budi pekerti menghadapi tantangan serius di era global sekarang ini. Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Tantangan moral di dunia yang jelas nyata, namun sekarang dihadapkan di dunia maya juga. Bahkan di kalangan dunia pendidikan dan pondok pesantren turut memiliki andil untuk senantiasa memberikan pendidikan akhlak yang baik.

Sebab akhlak memiliki kedudukan yang sangat penting. Hal inilah penekanan awal pembelajaran di pondok pesantren. Kedudukan akhlak di pondok pesantren sangat prioritas, mengatur beragam hal baik hubungan santri, ustadz dan kiai.

BACAJUGA

Zakat

Hari Zakat Nasional, Zakat Penawar Krisis Mental

9 Mei 2021
Revolusi bunga

Repolusi: Revolusi Akhlak vs Revolusi Mental

19 November 2020

Pada dasarnya terdapat 3 (tiga) kedudukan akhlak di pondok pesantren. Kedudukan tersebut sebagaimana diuraikan Tamyiz Burhanuddin dalam bukunya Akhlak Pesantren Solusi Bagi Kerusakan Akhlak yakni:

1. Akhlak sebagai media menerima Nur Illahi

Pondok Pesantren merupakan sistem pendidikan teruta di Indonesia. Memiliki tata lingkungan dan karakteristik yang berbeda dengan pendidikan umum. Bahkan menjadi representasi masyarakat kecil.

Sehingga nilai akhlak sangat menjadi hal utama dan terutama yang ditekankan. Sebab di kalangan pesantren akhlak yang baik akan mudah mendapatkan ilmu. Sebab ilmu adalah nur Illahi sehingga dengan akhlak yang baik akan mudah menerimanya.

Sebagaimana Imam Al Ghazali mengggambarkan hati sebagai cermin dan maksiat sebagai kotoran yang menutupi kejernihannya. Semakin seseorang melakukan maksiat, berarti semakin banyak kotoran yang menutupi hatinya, sehingga hatinya menjadi gelap, tidak bisa melihat kebenarannya.

Sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surat Al Muthaffifin ayat 14:

 “Sekali-kali tidak demikian, sebenarnya apa yang merka usahakan itulah yang menutupi hati mereka sendiri”

Jika seseorang ingin mendapatkan cahaya pengetahuan dari Tuhan adalah tergantung dari akhlak seseorang itu sendiri. Apabila ia sering melakukan maksiat, akan sulit baginya untuk menerima cahaya  pengetahuan dari Tuhan, sebaliknya apabila ia mempunyai akhlak yang baik, maka mudah baginya menerima cahaya pengetahuan.

2. Akhlak sebagai sarana memperoleh ilmu manfaat

Al Ghazali dalam karyanya Ihya Ulumuddin menyampaikan bahwa orang yang mempunyai ilmu itu derajatnya lebih tinggi dari pada orang yang tidak berilmu. Jadi ilmu sangat penting untuk manusia.

Sebagaimana hadits:

طلب العلم فريضة على كل مسلم

“Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap pribadi muslim”

Begitupun juga terkait pentingnya ilmu, terutama ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana dinukil dari kitab Ta’limul Muta’alim menjelaskan bahwa seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, selain jika mau mengagungkan gurunya. Ada dikatakan: “Dapatnya orang mencapai sesuatu hanya karena mengagungkan sesuatu itu, manusia tidak menjadi kafir lantaran maksiatnya, tapi jadi kafir lantaran “tidak” mengagungkan Allah”.

Kesuksesan seseorang dalam menuntut ilmu adalah dengan menghormati gurunya. Sedemikian besar pengaruh akhlak terhadap keberhasilan seseorang untuk dapat memperoleh ilmu yang manfat.

Ibnu Hajar Al- Asqalani menguraikan cara mendapat ilmu manfaat, menurutnya ada 3 syarat untuk mencapai ilmu manfaat, 1) tidak cinta dunia, karena dari sini keserakahan akan muncul, 2) tidak berteman dengan orang jahat, karena persahabatannya itu, ia akan sulit menolak untuk diajak berbuat jahat bahkan akan tergantung olehnya, 3) tidak menyakiti orang lain, karena dari itu menunjukkan kalau ia berhati kotor dan berakhlak buruk.

3. Akhlak sebagai amalan utama

Pembelajaran di Pondok Pesantren yang menjadi tekanan pada pencapaian akhlak. Dalam kitab Riyad Al-Salihin disebutkan:

“Yang paling sempurna imannya adalah orang mukmin yang paling bagus akhalknya dan sebaik-baiknya kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya”.

Sebagaimana juga pandangan Imam Al Ghazali dalam Ihya Ulum Al-Din:

“Al-Fadl berkata, disampaikan para rasul bahwa seorang wanita berpuasa pada siang hari dan shalat di malam hari, tetapi tidak baik perangainya. Ia menyakiti tetangganya dengan ucapan-ucapan. Rasul bersabda,“tidak ada kebaikan baginya”. Ia termasuk ahli neraka.” (Luk)

Topik: Kedudukan Akhlak di PesantrenPendidikan AkhlakRevolusi Mental
Redaksi

Redaksi

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

potensi diri
Edukasi

6 Langkah Mengenali Potensi Diri, Saatnya Raih Kesuksesan

14 Agustus 2022
gawai pendidikan anak
Edukasi

Teknologi Makin Maju, Metode Rasulullah dalam Mendidik Anak Ini Masih Relevan

12 Agustus 2022
meningkatkan daya belajar
Edukasi

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan untuk Anak Sebagai “Booster” Daya Belajar

12 Agustus 2022
perkembangan anak
Edukasi

5 Bidang Perkembangan Anak Usia Dini, Perlu Diperhatikan

9 Agustus 2022
Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak
Edukasi

Harapan Orang Tua, Sering Jadi Beban Bagi Anak

8 Agustus 2022
Mengenal Depresi Pasca Menyapih yang Sering Terabaikan
Edukasi

Mengenal Depresi Pasca Menyapih yang Sering Terabaikan

6 Agustus 2022
Lainnya
Selanjutnya
Kronologi Percobaan Penangkapan Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani

Kronologi Percobaan Penangkapan Komite Eksekutif KAMI, Ahmad Yani

Pola Pemberangusan Suara Kritis dan Pelemahan Masyarakat Sipil

Pola Pemberangusan Suara Kritis dan Pelemahan Masyarakat Sipil

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

TKI di Peternakan Inggris Berisiko Terjerat Utang

TKI di Peternakan Inggris Berisiko Terjerat Utang

17 Agustus 2022
Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

Gambaran Arah Kebijakan Jokowi dalam RAPBN 2023 

16 Agustus 2022
16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Parpol Tak Bisa Ikut Pemilu 2024, Ada Partai Berkarya dan Partai Masyumi

16 Agustus 2022
Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

Warna Samba di Dunia Persepakbolaan

16 Agustus 2022
Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

Ekonom: Indonesia Tidak Memiliki Rencana Industrialisasi yang Baik

16 Agustus 2022
esai pendek

Esai Pendek

16 Agustus 2022
Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

Tantangan Kaum Muda: Minim Pengalaman, Minim Pula Kesempatan

16 Agustus 2022

SOROTAN

Lima Prinsip Relawan ANIES
Opini

Lima Prinsip Relawan ANIES

:: Redaksi
14 Agustus 2022

Oleh: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES Satu simpul relawan yang makin aktif mendukung pencalonan Anies Baswedan sebagai Presiden menyebut dirinya...

Selengkapnya
Filosofi Pohon

Filosofi Pohon

11 Agustus 2022
Kaum Khawarij Modern

Potret Keberagamaan yang Ekslusif Kaum Khawarij Modern

9 Agustus 2022
Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

Sejarah Penetapan Tahun Hijriah dan Arti Bulan-Bulan dalam Kalender Islam

1 Agustus 2022
satu abad chairil anwar

Satu Abad Chairil Anwar, Puisi dan Doa

26 Juli 2022
Film Invisible Hopes

Film Invisible Hopes Mengungkap Sisi Gelap Anak-Anak yang Lahir di Jeruji Penjara

23 Juli 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang