Seseorang tidak pernah mendapat karunia lebih afdhal dari bashirah (pengetahuan yang dalam) tentang agama Allah Swt, meski dia beramal sekedarnya.
Orang yang paling alim (berilmu) adalah yang paling tahu tentang kebenaran ketika orang-orang lain berbeda pendapat, meski amalannya sederhana saja.
Masing[-masing dari ketiga kelompok ini punya bagian-bagian lagi yang hanya Allah Swt yang dapat menghitung kadar derajat perbedaannya. [Lukni]