Melalui mainan inilah orang tua berharap muncul kreativitas pada anak, pada umumnya orang kreatif adalah orang yang cerdas, meski demikian tidak selalu orang yang cerdas adalah kreatif.
Seseorang yang mampu melahirkan karya kreatif tentu membutuhkan lebih dari sekadar kecerdasan. Ia mampu membangun dan menyelesaikan masalah dengan cerdas pula.
Orang tua juga harus mengetahui bahwa masa usia anak adalah masa meniru. Tidak heran ketika ia mendapatkan tontonan atau apa yang dilihat, maka anak akan menirunya. Misalnya ketika anak suka nonton super hero, maka pada dirinya tumbuh sikap dan perilaku seperti super hero.
Maka si anak akan menyukai mainan-mainan yang berbahu super hero. Dan hal terpenting bagi oran tua hendaknya memilih mainan yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. Selain itu perhatikan bahan dasar dan ukuran mainan anak. Juga pilih mainan yang kuat dan memiliki keamanan yang baik untuk anak.
Adapun tips memilih mainan anak, dikutip dari buku aku, anakku dna dokter oran tua mampu memastikan bahwa mainan yang dibelinya untuk anak atau yang diberikan kepadanya dalam keadaan aman.
Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan hal-hal berikut ini.
- Pelapisan yang ada dalam mainan tidak mengandung timah karena mengandung racun yang berbahaya jika digigit si anak.
- Pastikan bahwa dalam mainan tersebut tidak ada benda-benda tajam atau besi
- Orang tua hendaknya memastikan bahwa mainan yang berbulu bukan dari jenis bulu yang dapat menimbulkan sensitifitas.
- Jangan biarkan mainan berserakan di tempat tidurnya
- Orang tua hendaknya tidak mencabut salah satu bagian dari mainan anaknya. Misalnya mencabut mata pada boneka hal ini untuk menghindari keadaan yang tidak diinginkan seperti menelan benda yang dicabut tersebut.
Era sekarang ini sudah banyak berbagai mainan anak, terlebih lagi mainan modern. Maka sebagai orang tua juga jangan lupa untuk mengenalkan mainan tradisional. Sehingga anak mengetahui bahwasanya orang tuanya dulu bermain mengunakan mainan tradisional dan juga untuk merawat kearifian lokal.