“Otomatis Prisma mengalami situasi lingkungan yang tidak mendukung. Padahal, Herbert Feith dulu menyebutkan Prisma lah satu-satunya jurnal pemikiran yang dibaca oleh lebih dari 10 ribu pembaca setiap bulan,” terangnya.
Namun menurut Kepala Program Penelitian LP3ES ini, di tengah situasi de-intelektualisasi saat ini Prisma masih bisa survive, tentu sesuatu yang luar biasa.
“Prisma dulu memang tidak selalu disukai penguasa, tetapi kekuasaan juga harus menaruh hormat kepadanya. Tak lain karena kekuasaan juga butuh referensi dan menjadi pusat intelektual yang menyokong ide modernime pluralis,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri Negara Percepatan Pembangunan Kawasan Indonesia Timur pada Kabinet Gotong Royong Manuel Kaisiepo menuturkan Jurnal prima merupakan narasi pembaharuan, modernisasi dan demokratisasi menjadi ikon orba. Tapi ada satu hal, yakni tesis Samuel Huntington yang dirilis pada era akhir 60an dan awal 70an bahwa stabilitas politik sangat diperlukan sebagai prasyarat pembangunan ekonomi.
“Hal itulah yang kemudian menjadi panutan para ideolog ordebaru yang mencanangkan stabilitas sebagai salah satu dari trilogi arah pembangunan yang ditetapkan kekuasaan kala itu,” terangnya.
Lain lagi dengan Penulis Senior Nasir Tamara Jurnal Prisma juga semakin kehilangan kajian soal Sosialisme, sementara salah seorang punggawanya dulu alm Soejatmoko juga berbasiskan pemikiran yang kuat pada ide-ide Sosialisme.
“Begitu pula dengan kajian soal-soal Perempuan, terasa benar Prisma amat kurang mengetengahkan gagasan-gagasan soal Perempuan. Demikian pula kajian tentang ide-ide Mohammad Arkoun yang membawa pikiran-pikiran dekonstruksi Jacques Derrida, tak cukup berkembang di Prisma,” tegasnya.
Wartawan Senior Ismid Hadad mengatakan sda 3 organisasi masyarakat sipil yang tercatat mampu survive selama 50 tahun menjadi penopang kaum cendekiawan Indonesia dan masih aktif hingga kini.
“Ketiganya berusia 50 tahun pada 2021 yakni Perhimpunan Bineksos yang berdiri awal 1971 yang merupakan kerja sama dengan NGO Jerman pada Agustus 1971. Kemudian lahir lembaga think tank LP3ES,” terangnya. (Luk)