Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Terkini Lingkungan

99% Sampah Didaur Ulang, Swedia Terpaksa Impor Sampah

:: Anatasia Wahyudi
28 April 2022
dalam Lingkungan
99% Sampah Didaur Ulang, Swedia Terpaksa Impor Sampah

(Foto: topcareer.id)

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp

Sampah menjadi masalah di banyak negara. Namun, hal berbeda justru terjadi di Swedia yang terpaksa harus impor sampah agar dapat diolah menjadi listrik.

BARISAN.CO – Akhir tahun 2016, pemerintah Swedia menghadapi masalah yang benar-benar unik. Bangsa Skandinavia itu kehabisan sampah.

Berkat program waste-to-energy (WTE) yang inovatif, Swedia berada di situasi terpaksa harus mengimpor sampah dari negara lain di Eropa, seperti Inggris, Italia, Irlandia dan Norwegia. Sejak revolusi energi, negara itu terbantu menghilangkan limbahnya sambil membantu produsen sampah lainnya membuang sampah.

Jumlah populasi di sana berkisar 10 juta jiwa. Mereka mendaur ulang lebih dari 99 persen sampah rumah tangganya.

Dari limbah rumah tangga yang dihasilkan pada tahun 2017, sekitar 15,5 persennya diolah untuk daur ulang biologis, 33,8 persen untuk daur ulang material, dan 50,2 persen sisanya digunakan untuk pemulihan energi.

BACAJUGA

Mengenal Skema Extended Producer Responbility

Mengenal Skema Extended Producer Responbility

17 Juni 2022
Pajak Karbon di Swedia Gagal Meski Paling Mahal, Bagaimana dengan Indonesia?

Pajak Karbon di Swedia Gagal Meski Paling Mahal, Bagaimana dengan Indonesia?

9 Mei 2022

Swedia memahami kelangkaan sumber daya dan perubahan iklim menjadi tren yang sulit diukur.

Mengutip HuffPost, direktur komunikasi manajemen Sampah Swedia, Anna-Carin Gripwell mengatakan, sampah sudah menjadi komoditas berbeda.

“Bukan hanya pemborosan, ini juga bisnis,” kata Anna.

Setiap tahun, rata-rata orang Swedia menghasilkan 461 kilogram sampah. Program pengelolaan limbah yang dirancang di sana untuk mencegah kerusakan alam, terdiri dari pengurangan, penggunaan kembali, daur ulang, alternatif daur ulang (pemulihan melalui pembangkit WTE), dan sisanya, baru dibuang ke TPA.

Namun, sebelum sampah diangkut oleh truk, pemilih rumah dan bisnis harus memilah terlebih dahulu. Menurut hukum Swedia, produsen bertanggung jawab menangani semua biaya terkait dengan pengumpulan dan daur ulang atau pembuangan produk mereka. Jika sebuah perusahaan menjual minuman dengan kemasan plastik dikenakan tanggung jawab finansial untuk membayar pengumpulan botol serta biaya daur ulang atau pembuangan terkait.

Aturan yang diperkenalkan pada 1990-an ini mendorong perusahaan lebih proaktif dan sadar lingkungan tentang produksi mereka yang dibawa ke pasar. Ini juga cara cerdas untuk merngankan pembayar pajak dari biaya pengelolaan limbah penuh.

Menurut data yang dikumpulkan dari perusahaan daur ulang Swedia, Returpack, masyarakat di sana secara kolektif mengembalikan 1,5 miliar botol dan kaleng setiap tahunnya. Yang tidak dapat digunakan kembali atau didaur ulang biasanya menuju ke pabrik insinerasi WTE.

Pembangkit WTE beroperasi dengan memuat sampah ke dalam tungku, membakarnya untuk menghasilkan uap yang digunakan memutar turbin generator agar menghasilkan listrik. Kemudian, listrik itu dikirim ke jalur transmisi dan distribuskan ke seluruh negeri yang mampu menghasilkan 950.000 pemanas dan 260.000 rumah teraliri listrik.

Daur ulang pembakaran ini berkembang menjadi proses pengelolaan sampah yang efisien dan membantu negara ini secara drastis mengurangi jumlah sampah rumah tangga ke TPA. Upaya ini juga membantu menurunkan ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Sayangnya, cara itu bukan tanpa kontroversi. Banyak aktivis menganggap, proses tersebut mengirim lebih banyak polusi dan racun ke udara.

Badan Perlindungan Lingkungan Swedia mengakui bahwa proses pembakaran memang tidak sempurna, tetapi kemajuan teknologi dan pengenalan pembersihan gas buang telah mengurangi dioksin di udara dalam jumlah yang sangat kecil.

Keberhasilan Swedia menangani sampah tidak terjadi dalam semalam. Ini hasil dari perubahan budaya selama beberapa dekade.

“Sejak tahun 70-an, Swedia mengadopsi aturan dan regulasi yang cukup ketat dalam menangani limbah, baik rumah tangga dan lebih banyak kotamadya dan perusahaan. Orang mempertanyakan pekerjaan yang harus mereka lakukan,” ungkap Anna.

Pada tahun 1967 negara ini menjadi negara pertama yang mendirikan Badan Perlindungan Lingkungan, Naturvardsverket. Bahkan, di tahun 1995, Swedia juga menjadi negara pertama yang mengenalkan pajak karbon demi membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Di balik kontroversi yang terjadi atas pembakaran sampah di Swedia, tahun lalu, negara ini menempati peringkat kedua dalam Laporan Pembangunan Berkelanjutan PBB dan Indeks Inovasi Global, dan menduduki puncak indeks daya saing berkelanjutan global.

Keseriusan pemerintahnya perlu diikuti negara lain di dunia. Sebab, tanpa adanya pengelolaan limbah yang terstruktur dengan baik, bencana bisa terjadi bahkan berbagai penyakit dan lingkungan turut tercemar. [rif]

Editor: Thomi Rifa'i
Topik: Isu LingkunganLimbah DomestikLimbah IndustriLingkunganWaste-to-energy (WTE)
Anatasia Wahyudi

Anatasia Wahyudi

POS LAINNYA

Walau Ibukota Pindah, Kami Tak Akan Tinggalkan Jakarta Dalam Keadaan Darurat Tenggelam
Lingkungan

Walau Ibukota Pindah, Kami Tak Akan Tinggalkan Jakarta Dalam Keadaan Darurat Tenggelam

1 Juli 2022
Mengenal Sesar Baribis yang Mengancam Bergoyangnya Jakarta
Lingkungan

Mengenal Sesar Baribis yang Mengancam Bergoyangnya Jakarta

26 Juni 2022
jakarta sadar sampah
Lingkungan

Anies Berharap Gerakan Jakarta Sadar Sampah Menjadi Media Kampanye Mengolah Sampah

25 Juni 2022
Ahli Hidrologi Unsoed: Ada Potensi Perang Perebutan Air
Lingkungan

Ahli Hidrologi Unsoed: Ada Potensi Perang Perebutan Air

22 Juni 2022
[FOKUS] Merencanakan Kota yang Ramah Air
Lingkungan

Tahun 2050, 73% Orang di Asia Kekurangan Air Bersih

20 Juni 2022
Mengenal Skema Extended Producer Responbility
Lingkungan

Mengenal Skema Extended Producer Responbility

17 Juni 2022
Lainnya
Selanjutnya
Tips Tak Buntung, Kelola Self Reward Agar Jadi Untung

Tips Tak Buntung, Kelola Self Reward Agar Jadi Untung

Hasrat WTP Berujung OTT, Begini Kronologi Penangkapan Ade Yasin dan Anggota BPK

Hasrat WTP Berujung OTT, Begini Kronologi Penangkapan Ade Yasin dan Anggota BPK

TRANSLATE

TERBARU

batubara

Permintaan Batubara Eropa Meningkat, Apakah Industri Tambang Indonesia Siap?

4 Juli 2022
5 Cara Perusahaan Mengurangi Beban Ganda Ibu Pekerja

5 Cara Perusahaan Mengurangi Beban Ganda Ibu Pekerja

4 Juli 2022
Dongeng Utang Indonesia (Bagian Enam)

Dongeng Utang Indonesia (Bagian Enam)

4 Juli 2022
Deklarasi ANIES NTB: Anies Sosok Pemimpin yang Paling Dibutuhkan Indonesia

Deklarasi ANIES NTB: Anies Sosok Pemimpin yang Paling Dibutuhkan Indonesia

4 Juli 2022
kekuasaan allah

Tanda Kekuasaan Allah, Bagi Kaum yang Berfikir

4 Juli 2022
hukum dan peraturan

Pondasi Republik: Perbedaan Hukum dan Peraturan

4 Juli 2022
khitan massal nu genuk

Khitan Massal NU Genuk Diikuti 44 Peserta, Tangisan Anak Pecah

3 Juli 2022

SOROTAN

Anies Bukan Pemimpin Biasa
Opini

Anies Bukan Pemimpin Biasa

:: Redaksi
3 Juli 2022

Penulis: Laode Basir, Koordinator Relawan ANIES TIAP orang memang merupakan pemimpin. Sekurangnya memimpin keluarga atau dirinya sendiri. Beberapa diantaranya diberi...

Selengkapnya
Anies Sunny Tanuwidjaja

Sunny yang Membelot, Anies yang Dirisak

2 Juli 2022
Walau Ibukota Pindah, Kami Tak Akan Tinggalkan Jakarta Dalam Keadaan Darurat Tenggelam

Walau Ibukota Pindah, Kami Tak Akan Tinggalkan Jakarta Dalam Keadaan Darurat Tenggelam

1 Juli 2022
anies holywings

Anies, Holywings dan Lidah Buzzer yang Kelu

30 Juni 2022
minyak goreng dan pertalite melalui aplikasi

Pembelian Pertalite dan Migor Melalui Aplikasi Berpotensi Timbulkan Kegaduhan

30 Juni 2022
Pasca Covid-19, Ledakan Bonus Demografi Jadi Tantangan Sekaligus Ancaman

Pasca Covid-19, Ledakan Bonus Demografi Jadi Tantangan Sekaligus Ancaman

30 Juni 2022
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Risalah
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Sastra
  • Khazanah
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang