BARISAN.CO – Penayangan film horor terbaru A Quiet Place II, dan The Conjuring 3 atau Conjuring: The Devil Made Me Do It cukup menarik pecinta film bioskop. Film ini merupakan film lanjutan yang ditunggu-tunggu pecintanya.
Mungkin beberapa orang dewasa ada yang tidak terpengaruh dengan genre film seperti ini, namun tidak jarang yang masih merasa takut atau parno usai menonton film horor tersebut. Kadang-kadang film bergenre horor ini membuat sebagian anak-anak penasaran akan isi film tersebut.
Akan tetapi, kenapa film seperti ini tidak disarankan untuk anak-anak ya?
Menurut beberapa riset, anak-anak masih melalui proses belajar yaitu dengan imitasi, kemudian perkembangan otak anak belum juga sempurna. Anak-anak cenderung sulit membedakan realitas dalam film dan kenyataan sesungguhnya.
Selain itu, adegan-adegan dalam film khawatir ditirukan oleh anak-anak, terlebih adegan yang berbahaya. Kemudian saat anak merasa yang ditontonnya benar, ia akan mengaplikasikannya ke dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai contoh, di dalam film ada adegan pemeran utama melihat sosok hantu di kamar mandi. Lalu, anak yang menganggapnya ini benar dan nyata, pasti ia akan merasa cemas dan takut pada saat ke kamar mandi.
Berbeda dengan orang dewasa yang tentunya sudah bisa membedakan mana yang benar dan mana yang hanya adegan di dalam film. Maka dari itu, anak-anak perlu diawasi apa saja yang ia tonton.
Tidak hanya The Conjuring, serial Stranger Things atau Harry Potter juga termasuk film yang menakutkan untuk anak-anak. Di dalam film tersebut ada sapu yang bisa terbang, atau dahan-dahan pohon yang bisa melayang di udara layaknya gurita.
Orang tua wajib mengevaluasi kesiapan anak jika ingin diperkenalkan pada genre film seperti ini. Tetapi, sangat disarankan untuk orang tua tidak memperkenalkan film yang menakutkan khususnya untuk anak kecil karena bisa berpotensi menimbulkan kecemasan, ketakutan (parno), gelisah dalam jangka yang cukup lama.
Sekitar usia 4 tahun, anak baru menemukan cara menghadapi rasa takut yang berkembang secara alami. Hal ini bisa membuatnya kewalahan jika orang tua memperkenalkan film yang menakutkan.
Kemudian Anda wajib mempertimbangkan kepribadian anak dan kegemaran mereka. Anda bisa menjelaskan perlahan bahwa film tersebut hanya bohongan dan lain sebagainya. Karena tidak semua anak bisa memahami apa yang ada di dalam film tersebut, bisa jadi anak lain paham namun belum tentu anak Anda paham maksud dari film tersebut.
Pada dasarnya, suatu tontonan yang terlalu menakutkan untuk anak bisa membuat anak sulit tidur hingga terbawa mimpi buruk. Lalu, bisa juga anak Anda menjadi takut bertemu dengan orang lain, takut kegelapan, hingga takut di rumah sendirian atau di kamar sendirian. [rif]