Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Lebih Baik Jomblo, Menyelami Hakikat Berpasangan

Redaksi
×

Lebih Baik Jomblo, Menyelami Hakikat Berpasangan

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Arti kehidupan ini supaya kita senantiasa untuk selalu berpikir dan mengingat akan keagunggan-Nya. Untuk itu marilah kita renungkan segala kenikmatan yang kita dapatkan selama ini. Begitu juga anugerah berupa apa yang ada pada diri ini, kenikmatan mata, tangan, kaki, hidung, telinga dan seluruh apa yang ada pada diri ini. Namun demikian inilah suatu sajian kehidupan supaya kita mampu membuka akal pikiran dan hati.

“dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”

(QS. Adz-Zaariyat/51: 49)

Ada hakikat kehidupan mengapa kita diciptakan berpasang-pasangan, kita diperintahkan supaya bisa mengingat kebesaran-Nya. Setiap apa yang ada pada diri kita menjadi obyek berpikir kita yang senantiasa ada nilai yang terkandung di dalamnya.

Cara yang paling indah Allah menjadikan kita berpasang-pasang yakni melalui pernikahan, maka Islampun mengganjurkan kepada kita untuk menikah. Pernikahan merupakan fitrah setiap manusia sebagai bentuk nikamt akan kebesaran-Nya. Manusia diciptakan Allah sebagai makhluk yang berpasang-pasangan, setiap jenis membutuhkan pasangannya. Seorang laki-laki membutuhkan wanita, begitu juga sebaliknya wanita membutuhkan laki-laki.

Pernikahan merupakan salah satu institusi yang paling penting bagi komunitas manusia. Untuk itu Allah telah memberikan aturan-aturan dan batasan-batasan untuk menjamin agar pernikahan itu bisa dicapai oleh setiap orang. Allah telah menunjukkan bahwa cara yang nyata dan alami untuk meraih kedamaian dan kepuasan dalam hidup adalah melalui hubungan suami dan istri.

Berpasangan adalah menikah

Melalui tatanan inilah kedamaian dalam kehidupan pernikahan dapat tercapai dan terjamin secara nyata. Sebab dalam komunitas manusia ini, prinsip utama dari kehidupan harus hidup berpasang-pasangan yakni antara laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagia.

Allah melalui kebesaran-Nya menunjukkan hakikat berpasang-pasangan antara manusia laki-laki dan perempuan melalui pernikahan sebagai akad yang diberkahi. Di mana seorang laki-laki menjadi halal bagi seorang wanita, begitu juga sebaliknya seorang wanita menjadi halal bagi laki-laki. Melalui pernikahan ini perjalanan dalam menjalin kehidupan keluarga akan dimulai, melalui pernikahan dalam bentuk rumah tangga supaya memiliki rasa cinta dan kasih sayang.

dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Ruum/30: 21)

Ini cara Allah menjadikan kita berpasang-pasangan untuk menjalin satu ikatan dalam rumah tangga. Kehidupan berumah tangga merupakan tuntutan fitrah manusia sebagai makhluk sosial. Sebab rumah tangga merupakan pondasi vital dan sebagai sebuah lembaga terpenting dalam kehidupan untuk membangun peradaban yang penuh kecintaan kepada-Nya. Karena didalamnya peran besar dimainkan, yakni untuk mencetak dan menumbuhkan generasi mada depan, pilar penyangga bangunan umat dan perisau penyelamat bagi negara.

Maka tidak berlebihan jika keluarga itu dibangun memiliki tanggung jawab yang berat sebab ia memainkan peran sebagai pondasi awal dari bangunan masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu keselamatan dan kemurniaan rumah tangga adalah faktor penentu bagi keselamatan dan kemurniaan masyarakat, serta sebagai penentu kekuatan, kekokohan, dan keselamatan dari banguna negara. Inilah mengapa keluarga juga berperan besar dalam terbentuknya masyarakat dan negara yang di ridhoi Allah.