BARISAN.CO – Setiap tanggal 17 ramadan acapkali diperingati nuzulul quran, begitu juga ada yang memperingatinya pada malam 21 ramadan atau malam ganjil. Nuzulul quran adalah peristiwa turunya Al-Qur’an dari lauhul mahfud di malam lailatul qadar. Sebagaimana Allah Swt berfirman:
إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ. وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ. لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ. تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ. سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr 1-5).
Firman Allah Swt diatas, mengisyaratkan bahka malam lailatul qadar jatuhnya pada sepertiga malam terkahir di bulan Ramadan. Akan tetapi peringatan nuzulul quran senantiasa diperingati pada malam 17 ramadan.
Allah Swt menurunkan Al-Quran melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw yakni surah Al-Alaq 1-5. Allah Swt berfirman:
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ. خَلَقَ الْإِنسَانَ مِنْ عَلَقٍ. اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ. الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ. عَلَّمَ الْإِنسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-Alaq: 1-5).
17 ramadan menjadi tanda bahwa, malam tersebut memiliki keutamaan. Masyarakat menyambutnya dengan riang gembira memperingatai malam nuzulul quran yang diperingatai setiap tanggal 17 ramadan. Hal ini tidak dapat lepas dari pendapat surah di atas merupakan wahyu yang pertama kali turun saat rasulullah berkhalwat di Gua Hira.
Menurut Syekh M Ali As-Shabuni sesungguhnya Al-Qur’an pertama kali turun pada tanggal 17 Ramadan saat usia Rasulullah mencapai 40 tahun (sekitar 608-609 M). Ketika Rasulullah sedang berkhalwat atau uzlah di gua Hira, tiba-tiba Jibril datang membawa wahyu. Jibril memeluk dan melepaskan Rasulullah Saw. Hal ini diulanginya sebanyak 3 kali yakni bacaan iqra..iqra…iqra.
Makna 17 ramadan yakni bahwasanya di dalamnya ada peristiwa turunya al-Qu’an. Oleh karena itu keutamaan nuzulul quran yakni sebagai hamba untuk senantiasa berzikir, membaca dan mengamalkan Al-Quran.