Scroll untuk baca artikel
Blog

Utang Pemerintah Diprakirakan IMF Mencapai 9.408 Triliun pada Tahun 2024

Redaksi
×

Utang Pemerintah Diprakirakan IMF Mencapai 9.408 Triliun pada Tahun 2024

Sebarkan artikel ini

UTANG Pemerintah Indonesia terus bertambah setiap tahun. Pandemi memaksa tambahan yang sangat besar pada tahun 2020 dan 2021. Akibatnya, menurut International Monetary Fund (IMF) dalam publikasi April 2022, posisi utang pemerintah secara umum (general government gross debt) mencapai Rp7.268 triliun pada akhir tahun 2021.

IMF memprakirakan akan terus meningkat signifikan selama beberapa tahun mendatang. Posisinya diprakirakan sebesar Rp9.408 triliun pada akhir tahun 2024. Bahkan menjadi sebesar Rp11.623 triliun pada akhir tahun 2027.    

Cukup jelas bahwa kenaikan posisi utang terutama karena pengeluaran pemerintah yang cenderung meningkat lebih pesat dibandingkan penerimaannya. Terlebih ketika perekonomian terdampak pandemi. Menurut hitungan IMF, kenaikan pengeluaran Pemerintah pada tahun 2020 mencapai 10,73% dibanding tahun 2019. Sedangkan penerimaan justeru menurun sebesar 14,13%.

Selama tiga tahun ke depan, IMF memprakirakan pengeluaran pemerintah masih terus bertambah. Persentase kenaikan dari tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: 4,93% (2022), 2,42% (2023), dan 9,18% (2024).

Tampaknya IMF menilai pemerintah Indonesia akan cukup disiplin menekan defisitnya karena akan mengikuti batasan undang-undang. Salah satu cara yang tersedia adalah dengan mengontrol laju kenaikan pengeluaran.

Penerimaan pemerintah sendiri diprakirakan IMF meningkat lebih pesat pada dua tahun mendatang. Sebesar 8,68% pada tahun 2022 dan 8,62% pada tahun 2023. Jauh lebih tinggi dibanding prakiraan kenaikan pengeluaran. Namun, kenaikan diprakirakan setara lagi dengan pengeluaran pada tahun 2024, yaitu sebesar 9,93%.

Dari prakiraan penerimaan dan pengeluaran tersebut, IMF menyajikan prakiraan defisit dari neraca keseluruhan (overall balance). Defisit tahun 2020 mencapai Rp947,70 triliun atau menjadi lebih dari 2,5 kali lipat dari tahun 2019 yang sebesar Rp352,94 triliun.

Defisit memang menurun, namun masih mencapai Rp783,70 triliun pada tahun 2021. Dan masih akan cukup besar hingga beberapa tahun ke depan. Yaitu sebesar: Rp736,04 triliun (2022), Rp598,20 triliun (2023), dan Rp632,64 triliun (2024).

Nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia turut diprakiraan oleh IMF. Disajikan pula berbagai rasio indikator yang terkait dengan PDB. Termasuk rasio posisi utang pemerintah secara umum (general government gross debt) terhadap PDB.

Rasio utang tersebut tercatat meningkat pesat saat pandemi. Dari 30,56% pada tahun 2019 menjadi 39,76% pada akhir tahun 2020 dan sebesar 42,87% pada akhir tahun 2021. Rasionya diprakirakan IMF akan sedikit menurun pada tahun-tahun mendatang. Menjadi sebesar 42,68% pada akhir tahun 2024.