Abu Jahal artinya bapak kebodohan atau kejahilan yang disematkan kepada Amr bin Hisyam, sosok yang senantiasa memusuhi umat Islam
BARISAN.CO – Amr bin Hisyam merupakan sosok penentang agama Islam yang mendapatkan julukan Abu Jahal. Ia lahir pada tahun 570 dan meninggal umur 54 tahun pada tahun 624. Amr bin Hisyam diberi julukan Abu Jahal yang artinya bapak kejahilan atau bapak kebodohan.
Kenapa Amr bin Hisyam mendapatkan julukan bapak kebodohan?
Amr bin Hisyam adalah seorang pemimpin penduduk Mekah, yang senantiasa memusuhi umat Islam. Ia meninggal saat perang badar yang terjadi pada tahun ke-2 Hijriyah. Bahkan namanya tercatat atau diabadikan dalam Al-Qur’an. Allah Swt berfirman dalam surah Al-Furqan ayat 31:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ ۗ وَكَفَىٰ بِرَبِّكَ هَادِيًا وَنَصِيرًا
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” (QS. Al-Furqan: 31).
Perlu diketahui bahwasanya Abu Jahal atau Amr bin Hisyam bukanlah paman Nabi Muhammad Saw, sedangkan Abu Lahab adalah paman nabi. Jadi Abu Jahal bukan kerabat Rasulullah sebagaimana Abu Lahab.
Amr bin Hisyam berasal dari Bani Makhzum yang juga satu suku Quraisy. Selain dijuluki Abu Jahal, Amr bin Hisyam juga dikenal dengan Asadul Ahlaf yang artinya singa dari kelompok penentang yang telah bersumpah untuk memerang umat Islam dan Nabi Muhammad Saw.
Dikenal dengan julukan Abu Jahal karena Amr bin Hisyam karena memiliki lima sifat tercela yakni:
1- لا يعلم
2- لا يريد أن يعلم
3- لا يريد لغيره أن يعلم
4- يدعي أنه يعلم
5- ينكر على من يعلم
Artinya:
1. Tidak tahu,
2. Tidak mau tahu (gengsi),
3. Tidak mau orang lain tahu (mencegah yang lain juga untuk tahu),
4. Mengaku diri tahu (sok tahu), dan
5. Ingkar (tidak percaya) kepada yang tahu (hanya membenarkan diri sendiri).
Itulah sifat Amr bin Hisyam kenapa ia dijuluku Abu Jahal. Semoga kita terhindar dari lima sifat tersebut, dan tidak menjadi bagian dari abu jahal. Oleh karena itu hendaknya sifat tersebut untuk dihindari.
Allah Swt berfirman:
وَإِذَا سَمِعُوا۟ ٱللَّغْوَ أَعْرَضُوا۟ عَنْهُ وَقَالُوا۟ لَنَآ أَعْمَٰلُنَا وَلَكُمْ أَعْمَٰلُكُمْ سَلَٰمٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِى ٱلْجَٰهِلِينَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil.” (QS. Al-Qasas: 55)
