Scroll untuk baca artikel
Kesehatan

Apakah Aman Berolahraga di Luar Ruangan Saat Polusi Udara Buruk?

Redaksi
×

Apakah Aman Berolahraga di Luar Ruangan Saat Polusi Udara Buruk?

Sebarkan artikel ini

BARISAN.CO – Ilmu pengetahuan telah menunjukkan manfaat olahraga 30 menit sehari mengurangi risiko penyakit jantung dan kanker paru-paru. Berolahraga di luar ruangan juga ternyata baik bagi mental. Itu juga membantu menangkal gangguan afektif musiman (SAD), depresi, dan kecemasan karena sinar matahari meningkatkan serotonin, yakni hormon yang memengaruhi suasana hati.

Olahraga sendiri menghasilkan edorfin, hormon perasaan baik untuk meningkatkan suasana hati serta mengurangi rasa sakit. Namun, bagaimana jika polusi tinggi?

Mengutip IQAir, kualitas udara berubah dengan cepat. Jumlah polutan saat bangun tidur di pagi hari dapat melonjak hanya dalam hitungan menit. Dengan memonitor kualitas udara dapat membantu mengoptimalisasi latihan untuk membantu paparan polutan.

Kita perlu mengubah jadwal atau lokasi latihan di luar ruangan tergantung pada konsentrasi polutan.

  • Baik (0-25): Kualitas udara bagus. Aman untuk berolahrga di luar ruangan.
  • Sedang (26-50): Kualitas udara baik-baik saja. Peningkatan kadar polutan dapat memengaruhi pernapasan jika berolahraga di luar ruangan, khususnya bagi penderita asma atau alergi.
  • Cukup tidak sehat (51-100): Peningkatan kadar polutan dapat berpengaruh pada pernapasan d iluar ruangan bahkan bagi orang sehat. Polutan dapat menyebabkan masalah kesehatan jika memiliki kondisi paru-paru dan jantung. Alternatifnya, coba berolahraga di dalam ruangan atau jaga agar latihan di luar ruangan tetap singkat.
  • Tidak sehat untuk kelompok sensitif (101-150): Konsentrasi polutan memengaruhi semua orang terutama mereka yang memiliki masalah paru-paru atau jantung. Pilihannya, berolahraga di dalam ruangan untuk mengurangi paparan polusi.
  • Sangat tidak sehat (151-200). Konsentrasi polutan dapat masalah kesehatan bagi semua orang. IQAIR melarang untuk berolahraga di luar ruangan dalam situasi polutan seperti ini.
  • Berbahaya (201-500): Kualitas udara cukup buruk untuk dinyatakan darurat. Tetap berada di dalam ruangan atau mengungsi dari area tersebut hingga kualitas udara membaik.

Bahaya Kesehatan Berolahraga di Luar Ruangan Saat Polusi Tinggi

Sebuah penelitian ahli saraf University of Southern California ( USC) dan University of Arizona juga mengungkapkan, berolahraga di luar ruangan di lingkungan dengan polusi tinggi dapat merusak kesehatan otak.

“Kami menemukan, aktivitas fisik yang kuat baik bagi kesehatan otak, paparan polusi udara mematikan manfaat ini. Misalnya, aktivitas fisik yang kuat mengurangi lesi materi putih, penanda utama kesehatan otak, namun manfaat ini hilang di daerah polusi udara yang tinggi,” kata Raichlen, penulis senir studi tersebut dan profesor biologi dan evolusi di USC Dornsife College of Letters, Arts, and Sciences.

Para peneliti tidak merekomendasikan semua olahraga jika polusi udara tinggi.

“Tetapi, karena peningkatan lesi materi putih merupakan risiko stroke dan penyakit Alzheimer, kami pikir harus lebih memikirkan tempat berolahraga, misalnya menghindari area yang dekat dengan lalu lintas kendaraan,” lanjutnya.

Studi ini memperluas penelitian USC yang menghubungkan polusi udara dengan sejumlah masalah kesehatan mulai dari penyakit Alzheimer hingga asma.

“Kami semakin menyadari pentingnya olahraga sebagai faktor gaya hidup yang dapat dimodifikasi mengurangi efek penuaan otak dan risiko penyakit Alzheimer,” tambah Raichlen.

Dia menegaskan, penting untuk berfokus pada pengurangan paparan polusi udara di lingkungan perkotaan.

“Membersihkan udara di kota kita memungkinkan kita semua mendapatkan manfaat fisik di mana pun kita tinggal,” ujarnya.

Selain itu, studi yang diterbitkan oleh European Heart Journal menemukan, terpapar polusi tingkat tinggi saat berolahraga berdampak negatif pada kesehatan kardiovaskular. Kebanyakan kasus, kurangnya latihan fisik dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, apabila kita berolahraga dengan tingkat polusi tinggi, olahraga justru berisiko.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga menyebut, berolahraga di luar ruangan di daerah dengan peningkatan polusi udara tidak disarankan karena meningkatkan jumlah partikel berbahaya masuk ke paru-paru.

Pastikan, selalu mengecek kualitas udara sebelum berangkat agar olahraga yang dilakukan memberikan manfaat. Jika kualitas udara terlalu buruk, pilihlah berolahraga di dalam ruangan. [rif