BARISAN.CO – Berbuat baik adalah bentuk kasih sayang dan kepedulian seseorang terhadap sesama dan lingkungan. Hal ini merupakan salah satu cara mensyukuri nikmat Allah Swt yang diberikan kepada hambanya.
Jika kepedulian dan kasih sayang senantiasa ditanamkan, maka seseorang akan menikmati hasil dari perbuatannya. Sedangkan kebalikannya yakni sifat negative yakni melakukan zalim kepada orang lain dan lingkungan.
Seorang hamba harus menyadari bahwa umat Islam dilahirkan menjadi umat yang terbaik. Mengemban amanah dengan melakukan perbuatan baik yakni menjauhi larangan dan menjalankan perintah Allah Swt.
Allah Swt berfirman dalam surah Ali-Imran ayat 110:
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
Artinya: “Kalian adalah umat terbaik, yang dilahirkan untuk manusia, menyerukan kepada yang baik, dan mencegah kepada kemunkaran dan percaya pada Allah.” (QS: Ali-Imran: 110)
Ayat di atas menjelaskan, sejatinya umat Islam adalah umat yang terbaik dan sejatinya berbuat baik adalah keniscayaan. Ia terlahir dalam keadaan untuk menyerukan perbuatan kebaikan dan mencegah kemungkaran.Sebab setiap manusia selalu menginginkan kebaikan baik untuk dirinya, keluarganya, masyarakat disekitarnya, bangsa dan negaranya.
Akan tetapi terkadang seseorang tidak membuka mata hatinya, bahwa setiap yang ada pada dirinya adalah kebaikan. Namun mengingkari sehingga berbuat kebalikannya yakni sering melukai perasaan orang lain ataupun melakukan kezaliman.
3 Cara Berbuat Baik
Rasulullah Saw senantiasa mengingatkan kepada umatnya untuk melakukan perbuatan baik. Sebagaimana hadis dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra, Rasulullah Saw bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَستَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيْمَانِ.
Artinya: “Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka perbaikilah dengan tangannya, jika tidak mampu maka perbaikilah dengan mulutnya, jika tidak mampu juga maka perbaikilah dengan hatinya, dan ini lah selemah-lemahnya iman,” (HR. Muslim).
Berdasarkan hadis tersebut, bahwa manusia wajib untuk melakukan perbuatan yang baik yakni dengan cara menghilangkan kemungkaran dengan tiga cara yakni:
1. Dengan tangannya
Makna yang terkandung menggunakan tangan yakni kekuatan yang ada pada dirinya yang bersifat fisik maupun non fisik.
Tangan disini juga bisa diartikan sebagai kekuasaan ataupun jabatan yang dimilikinya. Jadi seseorang yang memiliki kekuasaan ataupun jabatan yang tinggi, hendaklah mempergunakan kekuasaan ataupun jabatannya tersebut untuk menegakkan kebenaran.
2. Dengan mulutnya
Hal kedua, jika tidak memiliki kemampuan memperingatkan dengan tangan yakni menggunakan mulutnya.
Adapun cara menegakan kebenaran atau berbuat baik dengan tangannya yakni untuk tidak menggunakan mulut berkata-kata yang kotor atau tidak baik. Sehingga kata-kata yang keluar tidak menyakiti orang lain.
3. Dengan hatinya
Ini menjadi alternative terakhir, jika tidak bisa berbuat baik dengan tangan dan mulutnya yakni dengan hatinya.
Hati di sini dapat dimaknai dengan doa, artinya mendoakan orang yang berbuat salah semoga mereka cepat sadar. Karena sejatinya sadar atau tidaknya seseorang adalah urusan hidayah ataupun petunjuk dari yang Maha Kuasa.
Allah Swt lah yang dapat membolak-balikan hati manusia yakni kadang baik dan tiba-tiba menjadi buruk. Semoga kita termasuk golongan orang-orang yang berbuat baik.