“Tidaklah mukmin orang yang kenyang sementara tetangganya lapar sampai ke lambungnya.” (HR. Bukhari)
BARISAN.CO – Adab bertetangga ini sangat penting untuk diajarkan, sebab salah satu lingkungan mendasar selain keluarga adalah tetangga. Tetangga adalah orang yang tinggalnya dekat dengan rumah kita dengan latar belakang yang berbeda baik agama, suku maupun status sosial.
Oleh karena itu untuk menciptkan lingkungan masyarakat yang harmonis, hubungan antar keluarga ini harus dijaga dengan baik. Hidup bertangga senantiasa untuk selalu saling menjaga, menghormati, tolong menolong maupun saling berbagi.
Perintah berbuat baik kepada tetangga terdapat dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 36. Allah Swt berfirman:
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
Artinya: “Beribadahlah kalian hanya kepada Allah dan janganlah menjadikan sekutu bagi-Nya dalam hal-hal ketuhanan dan peribadatan. Berbuat baiklah kepada orangtuamu tanpa kelalaian. Juga kepada sanak keluarga, anak yatim, orang-orang yang memerlukan bantuan karena ketidakmampuan atau karena tertimpa bencana, tetangga dekat, baik ada hubungan keluarga maupun tidak, teman dekat seperjalanan, sepekerjaan atau sepergaulan, orang musafir yang membutuhkan bantuan karena tidak menetap di suatu negeri tertentu, dan budak laki-laki atau perempuan yang kalian miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri kepada sesama, yaitu orang yang tidak memiliki rasa belas kasih dan orang yang selalu memuji diri sendiri.” (QS. An-Nisa: 36).
Ajaran memuliakan tetangga ini yang bertujuan untuk menciptakan kerukunan antar tetangga ini sesuai hadits nabi Muhammad Saw. Rasulullah Saw memerintahkan umatnya untuk memulyakan tetangga:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْراً أًوْ لِيَصْمُتْ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ. [رواه البخاري ومسلم]
Artinya: “Dari Abu Hurairah radhiallahuanhu, sesungguhnya Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Adab Hidup Bertetangga
Hadits Nabi Muhammad Saw mengisyaratkan arti penting untuk menghormati tetangga. Sebab tetangga adalah saudara terdekat kita dibandingkan dengan saudara-saudara kita yang tinggal atau berjauhan dengan rumah kita.
Kedekatan dengan tetangga tidak dapat dipungkiri, tetangga akan lebih tahu keberadaan kita dibandingkan saudara kita yang jauh tempatnya. Oleh karena itu adab bertetangga ini menjadi bagian penting dalam hidup bermasyarakat.
Berikut ini adab hidup bertetangga yang baik, agar terjalin hubungan yang harmonis. Adab bertetangga dikutip dari buku Akidah Akhlak MI Kelas III yang ditulis Khoirul Mujahiddin diterbitkan Kementerian Agama RI.
Inilah adab bertetangga yang perlu kamu ketahui:
1. Selalu berbuat baik dengan tetangga.
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda:
خَيْرُ الأَصْحَابِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِصَاحِبِهِ وَخَيْرُ الْجِيرَانِ عِنْدَ اللَّهِ خَيْرُهُمْ لِجَارِهِ