Ady Setiawan atau Mas Wawan mengajak seluruh warga Kota Semarang untuk hadir atau mengunjungi pasar Johar
BARISAN.CO – Problematika pasar tradisional dan UMKM hanya ada tiga yakni persoalan packaging atau kemasan, marketing dan modal.
Demikian disampaikan Dr. Dr .Ir. H. Ady Setiawan, SH, MH, MM, MT.PIA, IPM. Asean Eng digelaran acara Wedangan Pakde Sastra dan Talkshow HUT IMTV Ke-7 dengan tema UMKM dan Pasar Tradisional Mau Dibawa Kemana, Sabtu (03/08/2024).
Ady Setiawan atau yang akrab dipanggil Mas Wawan mengatakan ketiga persoalan tersebut seperti packaging saat ini kita kalah kelas.
“Oleh karena itu kita perlu membina klaster-klaster UMKM di Kota Semarang. Perlu dibedakan UMK kluster Bintang 1, Bintang 2 maupun Bintang 3,” imbuhnya.
Menurutnya, setiap bintang ini perlu dilatih bagaimana cara pengemasan produk dengan baik. Setiap pengemasan antar kluster ini harus berbeda.
Sementara, soal marketing atau pemasaran Mas Wawan berharap pemerintah hadir.
“Pemerintah harus hadir, membuat jejaring baik berbentuk platform digital, event dan dukungan maksimal berupa legislasi city atau kota,” jelasnya.
Lebih lanjut tokoh inspiratif kota Semarang ini menyampaikan melalui legislasi masyarakat kota Semarang wajib hadir untuk mengunjungi pasar Johar.
“Sedangkan soal modal, pentingnya dibentuk lembaga-lembaga mediasi untuk mendukung pemodalan untuk UMKMm,” imbuhnya.
Mas Wawan sering belanja ke pasar tradisional, terlebih lagi masa kecil Mas Wawan juga berjualan kacang godong di pasar Johar.
“Kalau ke pasar tradisional itu harus, karena itu adalah ruh ekonomi warga masyarakat khususnya kaum menengan kebawah. Kalau itu ruh atau pilarnya tidak kita lestarikan, maka pilar-pilar ekonomi tidak menjadi merata,” terangnya.
Mas Wawan mengajak seluruh warga semarang untuk hadir atau mengunjungi pasar Johar.
“Mari kita gemar untuk belanja di Pasar Tradisional,” ajaknya.
Sementara, menanggapi persoalan digitalisasi Mas Wawan menyampaikan bahwa kita telah menuju modern atau digitalisasi dan harus mendukung dari perkembangan zaman ini.
“Namun demikian kita harus memiliki komitmen untuk mendukung perkembangan pasar tradisional,” jelasnya.
Mas Wawan berharap untuk senantiasa menjaga kearifan lokal, salah satu kearifan lokal yang dimiliki di pasar Johar yakni dengan gotong royong.
“Gotong royong mampu menggerakan ekonomi apapun. Contohnya arisan, arisan dapat bergerak karena ada sikap gotong royong,” ujarnya.
Ketua Ikatan Keluarga Alumni Untang Semarang ini, melanjutkan bahwa untuk mewujudkan gotong royong salah satu medianya yakni di pasar Johar. Oleh karena itu masyarakat harus melestarikan pasar tradisional.
“Mengapa kita harus mengutamakan pasar tradisonal karena pasar tradisional mampu memutus atau memotong distribusi pasar online. Maka pasar Johar dapat menjadi icon pasar yang terkenal,” jelasnya.
Pembina UMKM, Rozikin Subastian BD menyetujui apa yang disampaikan Bakal Calon Wakil Walikota Semarang, Ady Setiawan.
Menurut Rozikin, bahwasanya pasar tradisional telah dikembangkan dan diperhatikan dengan berabgai fasilitas digital.
“Selama dua tahun disini, UMKM sudah menjalankan digital informmasi. Sudah ditampilkan di media sosial, dan ini semua tinggal mensempurnakan,” sambungnya.
Rozikin berharap agar Mas Wawan ini dapat membantu UMKM terutama pasar Johar dapat berkembang untuk teknologi yang sudah berjalan saat ini.
“Ayo bersama-sama saling membantu dan mengisi, agar supaya pembeli itu tidak harus ke online,” ajak Rozikin. [Luk]