Imam Syafi’i pernah berkata, “Ali telah dikaruniai Ilmu Al-Qur’an dan fikih secara khusus.”
BARISAN.CO – Imam Syafi’I atau pemilik nama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Idris As Syafi’I ini begitu cinta kepada Ahlul Bait.
Adapun pengertian Ahlu Bait yakni keluarga Rasulullah saw yang mendapatkan keistimewaan. Namun, ulama Islam yang berbeda mempunyai keyakinan berbeda tentang siapa yang membentuk Ahlu Bait, dengan perbedaan antara Islam Sunni dan Syiah.
Salah satu tokoh Sunni yang begitu mencintai Ahlu Bait yakni Imam Syafi’I yang dikenal dengan kepopuleran di dunia Islam dengan Mazhab Syafi’i.
Dikutip dari buku berjudul Biografi Imam Syafi’i: Kisah Perjalanan dan Pelajaran Hidup Sang Mujtahid karya Dr. Tariq Suwaidan
Dalam buku tersebut menyebutkan, “Meski pendapat Syafi’i seperti ini, ia tetap seperti muslim bertakwa lainnya yang mencintai keluarga Nabi saw. dan meyakini kesucian mereka. Ia tidak peduli jika harus dicap sebagai anggota kelompok Rafidah andai orang-orang yang mencintai keluarga Muhammad hanya kaum Rafidah.
Ia berkata, “Jika Rafidah itu pencinta keluarga Muhamamad maka biarkanlah jin dan manusia menganggapku seorang Rafidah.”
Kekaguman Syafi’i terhadap Ali banyak diriwayatkan oleh sejarah. Disebutkan bahwa Ali bin Abi Thalib tengah berada di majelisnya.
Seorang laki-laki berkata, “Orang-orang menjauhi Ali karena ia tidak pernah memedulikan orang lain.”
Maksudnya Ali sangat pemberani hingga seakan ia tidak memedulikan orang-orang yang ada di sekitarnya.
Syafi‘i lalu berkata, “Pada diri Ali terdapat empat sifat yang jika dimiliki seseorang maka ia pasti tidak akan memedulikan orang lain.”
Pertama, jika orang itu seorang yang zuhud, karena seorang zahid tidak pernah memedulikan dunia dan penghuninya.
Kedua, jika ia seorang alim, karena orang alim tidak memedulikan orang lain.
Ketiga, jika ia seorang yang berani, karena seorang pemberani tidak pernah mengubris orang lain.
Keempat, jika ia seorang yang mulia dan berwibawa karena seorang yang mulia yang tidak pernah memedulikan orang lain.
Tentang pribadi Ali bin Abi Thalib, Imam Syafi’i pernah berkata, “Ali telah dikaruniai Ilmu Al-Qur’an dan fikih secara khusus karena Rasulullah Saw pernah memanggilnya dan memerintahkannya untuk menjadi hakim di tengah masyarakat. Setiap masalah yang ia tangani dilaporkan kepada Rasulullah Saw dan beliau banyak menyetujuinya.
Imam Syafi’i seperti muslim yang lain, sangat mencintai keluarga Rasulullah Saw. Ia juga sangat mencintai Ali dan kagum kepadanya, tanpa mengutamakannya atas Abu Bakar, Umar atau Utsman. Dalam pendapat-pendapatnya, Imam Syafi’i selalu menjaga sikap moderat. []