Scroll untuk baca artikel
Berita

Festival Bhumi Atsanti 2024: Seni sebagai Wadah Kepedulian Lingkungan

×

Festival Bhumi Atsanti 2024: Seni sebagai Wadah Kepedulian Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Festival Bhumi Atsanti
Suku Kamoro dari Papua ikut meramaikan Festival Bhumi Atsanti yang digelar di Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, 6-8 September 2024

Festival Bhumi Atsanti 2024 menjadi perayaan seni dan budaya yang menggugah kesadaran lingkungan melalui kolaborasi berbagai seniman dari seluruh Nusantara di jantung Borobudur

BARISAN.CO – Kabupaten Magelang kembali menjadi pusat perhatian dengan diselenggarakannya Festival Bhumi Atsanti 2024 yang digelar pada 6-8 September di Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur.

Festival ini tidak hanya menjadi ajang perayaan seni dan budaya, tetapi juga platform untuk menggerakkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan.

Mengusung tema ‘Hayuning Roso,’ Festival Bhumi Atsanti (FBA) 2024 menjadi wadah bagi sekitar 350 seniman dari berbagai daerah seperti Magelang, Yogyakarta, Cirebon, Bandung, hingga Papua, untuk mengekspresikan kepedulian terhadap bumi melalui karya seni yang memanfaatkan bahan-bahan alam dan barang bekas.

Yayasan Atma Nusvantara Jati (Atsanti Foundation), sebagai penyelenggara, menekankan pentingnya memayu hayuning bawana, sebuah filosofi Jawa yang berarti mempercantik bumi, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial.

Dengan dukungan dari Bakti Budaya Djarum Foundation dan beberapa perusahaan nasional serta lokal, FBA 2024 kali ini menjanjikan pengalaman yang lebih luas dan mendalam bagi para pengunjung.

Endy Baroque
Endy Baroque

Tidak hanya menampilkan berbagai pentas seni seperti musik blekothek dari anak-anak SD Kanisius Kenalan, yang memanfaatkan alat musik dari barang bekas, festival ini juga menghadirkan workshop oleh seniman dari suku Kamoro, Papua Tengah.

Putri Maharani, Art Director FBA 2024, menjelaskan bahwa tahun ini keterlibatan seniman dilakukan melalui open call dan undangan khusus, menjamin kehadiran talenta terbaik dalam festival ini.

Bahkan, FBA akan dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Magelang, Sepyo Achanto, pada Jumat malam, menjadikan festival ini semakin meriah dan penuh antusiasme.

Ketua Pelaksana FBA 2024, Luisa Gita menegaskan bahwa festival ini terus berkomitmen menjadi rumah bagi pelestarian dan ekspresi budaya Nusantara.

“Dengan melibatkan seniman dari berbagai daerah, FBA bertransformasi menjadi ruang belajar yang mempertemukan ragam budaya dalam semangat kebersamaan,” imbuhnya, Rabu (04/09/2024).

Dalam festival ini, pengunjung juga dapat menikmati berbagai kolaborasi seni lintas daerah dan bazar yang diikuti oleh 18 tenant dari pelaku usaha di Magelang dan Yogyakarta, menjadikan FBA tidak hanya sebagai ajang seni, tetapi juga promosi produk lokal.

FBA 2024 menghadirkan penampilan dari seniman lokal seperti Ki Hari Darmo dan grup kesenian jathilan Ngaran, yang akan membawakan lakon wayang Bima Gugah pada Sabtu malam, serta kolaborasi unik dengan seniman dari lereng Merapi, Ismanto, yang akan berbagi ilmu dalam workshop seni instalasi.

Luluk Intarti, pendiri Yayasan Maramowe Weaiku Kamorowe, menyampaikan rasa syukur atas partisipasi seniman suku Kamoro dalam FBA tahun ini.

“Kehadiran mereka tidak hanya menambah warna dalam festival, tetapi juga menjadi momen berharga untuk bertukar pengalaman dan memperluas wawasan seni dan budaya,” terangnya.

Dengan segala daya tarik dan program unggulan yang ditawarkan, Festival Bhumi Atsanti 2024 tidak hanya menjadi ajang seni dan budaya, tetapi juga promosi penting bagi kepedulian lingkungan dan pelestarian warisan budaya Nusantara.

Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari perayaan luar biasa ini yang menjanjikan pengalaman tak terlupakan di jantung budaya Borobudur. []

poster acara festival bhumi atsanti