Scroll untuk baca artikel
Berita

LP3ES Luncurkan Buku “Refleksi 2024 Outlook 2025”, Bahas Kemunduran Demokrasi

×

LP3ES Luncurkan Buku “Refleksi 2024 Outlook 2025”, Bahas Kemunduran Demokrasi

Sebarkan artikel ini
Refleksi 2024 Outlook 2025
Ilustrasi/Barisan.co

LP3ES meluncurkan buku “Refleksi 2024 Outlook 2025: Akhir Reformasi Politik di Tengah Pusaran Oligarki” dalam sebuah seminar pada Senin (03/03/2025) yang menghadirkan para pakar untuk membahas kemunduran demokrasi dan pengaruh oligarki di Indonesia.

BARISAN.CO – Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) menggelar seminar peluncuran buku Refleksi 2024 Outlook 2025: Akhir Reformasi Politik di Tengah Pusaran Oligarki pada Senin (3/3/2025).

Seminar ini menghadirkan sejumlah pakar dan peneliti untuk membahas situasi politik Indonesia pada 2024 serta tantangan demokrasi ke depan.

Direktur Pusat Kajian Media & Demokrasi LP3ES, Wijayanto, menyoroti kemunduran demokrasi di Indonesia yang telah menjadi perhatian LP3ES sejak 2019. Ia menyebut bahwa reformasi politik semakin tergerus oleh oligarki.

“LP3ES sejak 2019 telah mengamati kemunduran demokrasi, mulai dari revisi UU KPK hingga berbagai pembatasan kebebasan sipil,” ujarnya.

Vedi Hadiz, Direktur Asia Institute, menegaskan bahwa reformasi tidak benar-benar berakhir, namun telah dikooptasi oleh oligarki sejak awal.

“Reformasi sejak 1998 sebenarnya telah dibajak oleh kekuatan oligarki,” katanya.

mengingatkan bahwa kesalahan analisis politik dapat berujung pada kebijakan yang keliru.

Peneliti BRIN/LP3ES, Aisah Putri Budiarti, menyoroti penurunan indeks demokrasi Indonesia yang semakin mengkhawatirkan.

“Demokrasi di Indonesia sudah berada di titik nadir, hampir tanpa kebebasan,” katanya, mengacu pada data V-Dem Democracy Index.

Ia juga mengkritik pembatasan kebebasan berekspresi yang semakin ketat.

Sementara itu, peneliti LP3ES, Fachru Nofian, menyoroti dampak oligarki terhadap ekonomi.

“Oligarki tidak hanya merusak politik, tetapi juga menghambat pertumbuhan ekonomi,” katanya.

menekankan pentingnya industrialisasi domestik untuk mengurangi ketergantungan pada elit ekonomi.

Dalam diskusi tersebut, Direktur Pusat Kajian Hukum, HAM, dan Gender LP3ES, Hadi Purnama, mengkritik pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dinilai minim partisipasi publik.

“Banyak warga terdampak kehilangan tanah dan mata pencaharian akibat proyek ini,” ujarnya.

Ia juga menyoroti penggunaan aparat dalam konflik pertanahan terkait PSN.

Peneliti LP3ES lainnya, Bangkit Wiryawan, membahas fenomena dinasti politik yang semakin kuat di Indonesia.

“Sekitar 65% kandidat di Pilkada 2024 memiliki hubungan keluarga dengan penguasa sebelumnya,” katanya.

Ia memperingatkan bahwa dinasti politik dapat menghambat demokrasi dan kesejahteraan rakyat.

Seminar ini menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi demokrasi Indonesia, termasuk dominasi oligarki, pembatasan kebebasan berekspresi, dan penguatan dinasti politik.

LP3ES menegaskan bahwa kemunduran demokrasi masih terus berlanjut dan memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. []