BARISAN.CO – Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan personel dan alutsistanya dalam proses pencarian hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tujuan Jakarta – Pontianak yang diperkirakan jatuh di sekitar perairan pulau Laki dan pulau Lancang Kepulauan Seribu, sekitar pukul 14.39 WIB, Sabtu (9/1/2021).
Informasi hilangnya pesawat Sriwijaya Air SJ -182 tujuan Jakarta – Pontianak ini langsung direspon Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P. dengan mengerahkan kekuatan personel dan Alutsista dalam operasi pencarian dan pertolongan (Search and Rescue) SAR.
Dalam operasi ini TNI menerjunkan pasukan elite TNI dari Kopaska (Komando Pasukan Katak) dan Denjaka (Detasemen Jalamangkara), serta personel Satuan Komando Kewilayahan (Satkowil) Kodam Jaya, Personel Intai Amphibi (Taifib) yang sejak semalam bergerak bersama Badan SAR Nasional (Basarnas).
Untuk Alutsista, TNI Angkatan laut (AL) mengerahkan sepuluh Kapal Republik Indonesia (KRI) untuk pencarian pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak yang hilang kontak.
KRI yang digerakkan yakni, KRI Teluk Gili Manuk (onboard Tim Kopaska), KRI Kurau, KRI Parang, KRI Teluk Cirebon, KRI Tjiptadi, KRI Cucut -866, KRI Tenggiri dan KRI Rigel yang punya teknologi foto 3 dimensi di bawah air.
“Malam ini juga dikirim satu KRI Rigel yang bisa melaksanakan foto 3 dimensi di bawah air. Di sana langsung melakukan pencarian dan memfoto apa-apa yang ada di loasi pencarian SAR,” ujar Panglima Koarmada I Laksamana Muda Abdul Rasyid dalam wawancara di JICT 2, Jakarta yang disiarkan Metro TV, Sabtu malam (9/1/2021).
Selain itu, ada 2 KRI lain dan satu tugboat yang sudah berada di lokasi. “Kemudian malam ini juga kami akan mengirim 4 KRI membawa penyelam, Denjaka, Kospaka, Taifib,” sambung Laksda Abdul Rasyid.
Sementara TNI Angkatan Udara (AU) mengerahkan Pesawat Fix Wing Boeing 737 Intai Maritim, dan CN- 295, 1 Heli Super Puma Nas-332, EC-752 Caracal, 1 Heli Dauphin HR 3604 milik Basarnas dan Personel SAR dari Korphaskas.
Dalam pelaksanaan operasi personel dari TNI berada di bawah KoordinasiBadan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dan saat ini tengah bertolak ke titik koordinat hilangnya kontak pesawat tersebut. [rif]