Scroll untuk baca artikel
Edukasi

Ajari Anak Anda Belajar Mengambil Keputusan Sejak dari Rumah

Redaksi
×

Ajari Anak Anda Belajar Mengambil Keputusan Sejak dari Rumah

Sebarkan artikel ini

Oleh karenanya anak-anak yang sejak dini usia belajar dan diarahkan membuat, mengambil keputusan secara mandiri akan lebih mudah beradaptasi, berpikir secara rasional sesuai kemampuan di usia mereka.

Catatan, karena anak-anak tidak memiliki pengalaman dan perspektif, mereka cenderung membuat keputusan yang impulsif dan fokus pada kepuasan segera. Langkah pertama adalah mengajarkan mereka untuk berhenti sebelum mereka “melompat”. Maksudnya ajari mereka berpikir dan menimbang sebelum memutuskan pilihan.

Berikut  beberapa pertanyaan kunci yang dapat Anda ajukan untuk mereka belajar mengambil keputusan secara baik.

  1. “Mengapa aku ingin melakukan ini?”
    Dengan pertanyaan ini, anak-anak Anda bisa mengetahui mengapa mereka mengambil keputusan. Setidaknya setelah perbuatan itu dilakukan, mereka bisa selalu tahu apakah keputusan yang diambil benar atau salah.
  2. “Apa pilihanku?”
    Anak-anak sering memiliki beberapa pilihan saat dihadapkan dengan suatu masalah. Misalnya, ketika dihadapkan dengan kemungkinan mencuri permen dari toko bersama teman-teman. Anak-anak dapat mengambil permen, tidak mengambil permen tetapi mengabaikan fakta bahwa teman mereka mencuri, atau mencoba meyakinkan teman-teman mereka bahwa mencuri itu salah. Mengetahui pilihan mereka dapat membantu anak-anak Anda melihat dengan jelas apa keputusan mereka dan juga akan memudahkan mereka untuk berpikir, menghubungkan keputusan mereka dengan hal yang benar.
  3. “Apa konsekuensi dari tindakanku?”
    Dalam bahasa mereka pertanyaan ini sama dengan, “Berapa banyak masalah nanti yang akan aku hadapi jika melakukan ini?”. Di sini mereka belajar menilai risiko dan konsekuensi dari keputusan yang diambil, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Tantangannya adalah anak-anak sering meremehkan konsekuensi dan melebih-lebihkan manfaat dari keputusan mereka. Jika Anda menetapkan harapan yang tinggi dan konsekuensi yang berat, mereka bisa saja berpikir dua kali sebelum bertindak ceroboh.
  4. “Apakah keputusan ini demi kepentingan terbaikku?”
    Membuat keputusan berdasarkan kepentingan terbaik mereka adalah puncak dari proses belajar mengambil  keputusan yang tepat. [ysn]