BARISAN.CO – Sempat viral berita mengenai Adhara Perez, seorang gadis berusia delapan tahun di Meksiko yang memiliki Intelegence Quotient (IQ) melebihi Albert Einstein dan Stephen Hawking. Kecerdasan otak Perez mencapai 162, sementara Einstein dan Hawking adalah 160.
Berdasarkan tingkatan kecerdasan manusia, seseorang dengan IQ di atas 140 digolongkan sebagai manusia genius. Mereka tidak hanya cerdas, tapi bisa menyeimbangkan atau memaksimalkan fungsi otaknya. Tak heran jika orang dengan level kecerdasan ini akan mudah belajar, berinovasi, kreatif dan berkembang dua kali lipat daripada orang pada umumnya.
Karena hal itu, di usianya yang masih delapan tahun, Perez sudah berhasil menyelesaikan sekolah dasar dan menengah. Saat ini ia sedang mengikuti dua kursus daringyang berbeda sembari menulis buku Jangan Menyerah. Selain itu, ia juga menciptakan gelang pintar untuk memantau emosi anak-anak.
Meski Perez sangat cerdas, ia ternyata menderita Sindrom Asperger. Sindrom ini menyulitkan Perez untuk berkomunikasi secara non-verbal atau membentuk hubungan sosial dengan teman sebayanya. Ia seringkali menderita depresi berat dan enggan untuk bersekolah.
Apa itu Sindrom Asperger?
Dalam Jurnal Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) disebutkan Sindrom Asperger merupakan suatu gejala autism dimana penderitanya memiliki kesulitan berkomunikasi dengan lingkungan, sehingga kurang bisa diterima.
Sindrom ini ditemukan oleh seorang psikiater asal Austria, Hans Asperger pada tahun 1944. Namun, penelitian ini baru dikenal secara luas pada tahun dekade 1980-an. Menurut Asperger Syndrome Coalition of the United States, mayoritas penderita Sindrom Asperger baru bisa didiagnosa pada usia 5-9 tahun. Tapi ada juga yang mengatakan, gejala Sindrom Asperger mulai terlihat saat seorang anak berusia 18 bulan, tapi baru bisa dipastikan saat anak berusia tiga tahun.
Pada umumnya, gejala Sindrom Asperger meliputi sebagai berikut:
- Sulit berinteraksi dengan orang lain
- Seringkali kaku dalam situasi sosial
- Tidak melakukan kontak mata saat berbicara dengan seseorang
- Terlihat ceroboh dan kaku
- Namun, sangat berbakat di bidang tertentu
- Kesulitan berbicara
- Sangat sulit memahami emosi
- Suka membicarakan masalah seputar dirinya dan tidak mau tahu urusan orang lain
- Terobsesi dengan topik-topik komplek seperti pola-pola nada dan mengulang – ulang pembicaraan
Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang bisa menyembuhkan Sindrom Asperger. Tetapi ada perawatan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan seperti terapi perilaku kognitif, terapi wicara dan aktivitas, terapi fisik untuk membantu kontrol gerakan anggota tubuh, dan pelatihan keterampilan sosial.
Sindrom Asperger sebenarnya bisa menjadi karunia langka karena mereka tertarik dengan permasalahan yang rumit dan bisa memecahkannya. Ada banyak tokoh dunia yang sukses berkat Sindrom Asperger, di antaranya adalah Vladimir Putin, Bill Gates, Steve Jobs, Robin Williams, dan Michael Jackson.
Apakah Perez juga akan menjadi tokoh besar dalam sejarah manusia seperti mereka? Teka-teki ini bisa terjawab setelah beberapa tahun yang akan datang. [ysn]
Diskusi tentang post ini