Di sisi lain, jika kebencian itu hadir karena tatanan sosial yang timpang dan tidak adil, serta dipenuhi oleh dominasi, eksploitasi dan marjinalisasi, maka yang perlu dilakukan adalah memperbaiki tatanan sosial tersebut sesuai dengan konsensus bersama untuk melahirkan masyarakat inklusif.
Tentu tidak mudah menghentikan aliran kebencian yang sedang mengalir deras. Juga tidak mudah mengeruk endapan kebencian yang sudah lama menumpuk, apalagi dalam masyarakat yang terbelah karena perbedaan ideologi politik dan tafsir religiusitas ekstrem.
Namun demikian, seperti kata Nelson Mandela, jika orang atau kelompok sosial dapat belajar untuk membenci, maka sesungguhnya mereka juga dapat diajarkan untuk saling mencintai. Mungkinkah? [dmr]