Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Allahlah Landasan dan Tujuan

Redaksi
×

Allahlah Landasan dan Tujuan

Sebarkan artikel ini

“Puasa itu membatasi dan menahan hati.” ungkap Cak Nun. “Membatasi itu sosialnya, menahan itu berkaitan dorongan hati yang tak berkesudahan. Dan akan selamat jika kita bisa menghayati hidup dengan berpuasa. Daftar semua hal dalam hidup kita, yang kita membatasi diri, yang kita menahan diri!”

Lebih lanjut, suami Novia Kolopaking itu menandaskan bahwa jika sekali makan kita cukup makan sepiring nasi, kenapa harus makan lima piring? Kita mungkin saja bisa makan lima piring sekaligus, tapi akan menemu masalah, oleh karenanya kita berpuasa dengan cukup makan sepiring.

Alhasil, dengan benar-benar meniti jalan puasa, niscaya kita memperoleh kemuliaan dan peningkatan kualitas hidup. Kita tidak terjebak oleh hal-hal yang bersifat kekinian semata. Kita meraih takwa, merasai kehadiran Tuhan. Bahwa di mana pun dan kapan pun kita tidak berjauhan dengan Allah.

Bahwa ketika berjalan, ketika duduk, ketika berdiri, ketika berkendaraan, dan ketika mengerjakan apa pun, Allah tidak hanya kita ingat dan kita gumamkan nama-Nya. Sungguh, betapa takwa telah menjadi pijakan: Allahlah landasan dan tujuan kita.

Editor: Lukni Maulana