Scroll untuk baca artikel
Gaya Hidup

Tren Perawatan Wajah: Filler dan Botox

Redaksi
×

Tren Perawatan Wajah: Filler dan Botox

Sebarkan artikel ini

Seiring dengan perkembangan teknologi kecantikan yang semakin canggih, kini sudah banyak berbagai perawatan instan untuk menghilangkan garis garis halus dan keriput di wajah. Salah satu tren perawatan wajah yang masih populer sampai saat ini adalah suntik filler dan botox. Tak hanya untuk wanita, kaum adam pun banyak melakukan perawatan ini guna meningkatkan penampilan dan kepercayaan dirinya.

Filler dan botox ini adalah salah satu treatment untuk menjadikan wajah cantik, kemudian kerutan juga hilang. Biasanya dipakai oleh orang orang yang berusai di atas 30 tahun yang mengalami keluhan kerutan atau keluhan penuaan. Meski secara fungsi sama namun ada perbedaan diantara kedua treatmen ini. Lantas bedanya apa?

Filler adalah pengisian jaringan lunak yang mengalami atau menjadikan wajah terkoreksi. Jadi misalnya kaena faktor penuaan menyebabkan untuk di daerah hidung atau pipi berkurang elastisitasnya sehingga kelihatan kendur. Maka dilakukan filler atau pengisian jaringan lunak. Biasanya yang disuntikkan adalah asam hialuronat atau asam polilaktat yakni suatu bahan yang biasanya terdapat pada jaringan manusia yang akan menambah kekencangan kulit.

Sedangkan botox adalah penyuntukan dengan bakteri clostridium botulinum yang fungsinya untuk melemaskan saraf pada otot sehingga menjadi lebih rileks. Biasanya kerutan itu timbul di daerah wajah akibat aktivitas alamiah keseharian, baik menangis, tertawa, atau pun marah.

Nah, kondisi tersebut bisa kita akali dengan melakukan penyempitan dengan bakteri clostridium botulinum yang akan membuat otot pada wajah kita menjadi rileks. Kalau untuk daerah mana yang perlu disuntik, biasana kalau botox itu di daerah dahi, bawah kelopak mata, kemudian ada juga yang disuntikkan di sudut mata.

Sedangkan untuk filler seperti yang sudah saya jelaskan adalah untuk mengkoreksi kekurangan dari wajah kita. Maka disuntikkan pada daerah pipi, bawah pipi, kemudian pada daerah dagu atau bibir. Karena seseorang kalau sudah mengalami penuaan, bibirnya akan menipis karena tulang tulangnya akan menarik ke belakang. Dengan bantuan dari pengisian filler ini sendiri bibir akan membuat lebih berisi.

Kemudian apa yang tidak dan boleh dilakukan setelah melakukan filler dan botox? Pertama tidak boleh melakukan aktivitas yang berlebihan, seperti olahraga berat, lari, atau naik gunung termasuk tengkurap. Itu akan mengurangi elastifitas dari filler itu sendiri. Bisa jadi malah akan mengakibatkan fillernya pada dahi turun ke bawah, sehingga nampak aneh. Jadi memang harus dilakukan reposisi.

Untuk post botox jangan melakukan facial  dalam jangka waktu dua minggu setalah melakukan botox. Karena akan merusak elastifitas dari treatmen ini. botox dan filler ini sendiri biasanya dia bereaksi sekitar enam bulan, setelahnya diperlukan pengisian lagi.

Treatmen ini tergolong aman dan tidak ada efek samping berarti  jika dilakukan oleh tenaga ahli profesional. Hanya akan terlihat warna kebiruan pada titik yang diberikan treatmen. Akhir kata, filler dan botox ini harus diawali dengan konsultasi pada dokter, apakah boleh melakukannya atau terdapat kontraindikasi lain pada diri kita.

Penulis: dr. Dian Perwitasari, Larissa Aesthetic Center