Scroll untuk baca artikel
Kisah Umi Ety

Anak Pintar Karena Proses Belajar

Redaksi
×

Anak Pintar Karena Proses Belajar

Sebarkan artikel ini

Machlery Agung, anak yang dibantu Ira itu berasal dari keluarga yang tinggal di Palembang. Dia dimasukan orang tuanya pada salah satu pesantren di daerah sekitaran Solo. Anak ini sangat suka pelajaran sains dan ingin menjadi peserta Olimpiade sains. Kesulitan dialami karena di Pesantren, dia tidak bisa belajar lebih banyak dari yang diajarkan di sekolahnya.

Agung juga terkendala teknis tidak bisa ikut kompetisi untuk mengukur kemampuan ketika masih di pesantren. Ketika lulus dari pesantren setingkat SMP, dia diterima di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Malang. Ketika sebelumnya gagal masuk MAN Insan Cendekia yang dikenal telah sering meloloskan siswanya ke olimpiade sains nasional.

Pertama kali mencoba lomba Kimia di kota Malang, dia berada di kelompok urutan terbawah. Beberapa bulan diadakan pembinaan di sekolahnya, hasil seleksinya membaik. Setelah mengajar secara cukup intensif, Ira mengetahui bahwa anak ini tampak lemah dalam ilmu matematika, apalagi dalam standar seorang peserta olimpiade.

Ira melihat bahwa Agung sering salah dalam operasi penjumlahan atau pengurangan, serta perkalian dan pembagian. Bahkan, ketika menghadapi soal yang menampilkan banyak angka, Agung menjadi tidak fokus. Kadang dia menjadi terlupa dengan pertanyaan dari soal yang bersangkutan. Ditambah lagi, Agung termasuk murid yang paling tidak teliti dari puluhan murid yang sudah diajar Ira.

Ira kemudian kagum dengan kegigihan Agung. Ketika ditugaskan diminta berlatih semua soal yang bersifat perhitungan, dia mau memulai belajar dari awal. Diketahui Ira bahwa Agung mengunduh berbagai soal matematika SD kelas 6 dan berlatih mengerjakannya. Hal itu sempat diketahui dan ditertawakan teman-teman kelasnya, mengingat mereka sudah duduk di bangku SMA. Ternyata, dia tidak mempedulikannya, terus berlatih keras setahap demi setahap.

Pembiasaan dengan angka ternyata meningkatkan kemampuannya mengerjakan soal Kimia dan mengurangi ketidaktelitiannya. Dengan kondisi hasil belajar dan berlatih ini, dia maju seleksi tingkat Kota Malang. Sungguh mengejutkan, Agung menduduki peringkat pertama.

Sempat terjadi persoalan dengan Dinas Pendidikan Kota Malang yang seolah tidak percaya hasil ini merupakan kerja jujur, serta bukan soal keberuntungan sesaat. Bisa dimaklumi, selama bertahun-tahun, siswa yang menjadi juara kota Malang di bidang Kimia selalu berasal SMA Negeri atau SMA swasta terpandang.

Akhirnya, diadakan tes ulang. Machlery Agung tetap membuktikan dirinya memang layak menjadi juara I. Setelah berkompetisi pada tingkat Provinsi Jawa Timur, dia pun lolos ke Olimpiade Sains Nasional 2013 di Bandung. Hebatnya lagi, dia berhasil memperoleh medali perak.