Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Barisan.co
Tak ada hasil
Lihat semua hasil
Beranda Opini

Anies Baswedan Bukan Temanku

:: Opini Barisan.co
29 November 2020
dalam Opini
Anies Baswedan Bukan Temanku

Ilustrasi: katadata.co.id

Bagi ke FacebookCuit di TwitterBagikan ke Whatsapp
Oleh: Sirikit Syah*

Barisan.co – Banyak teman mengira aku pendukung AB, entah dalam konteks apa. Tapi aku memang mengagumi sosok satu ini jauh sejak dia masih “belum apa-apa”. Waktu itu, tahun 2007, saya masih di Brunei Darussalam. Saya membaca berita bahwa di salah satu majalah luar negeri, namanya disebutkan sebagai salah satu dari 100 tokoh muda berpengaruh di dunia.

Ketika dia menjadi Rektor Universitas Paramadina, saya hampir selesai kontrak dengan The Brunei Times. Saya menghubungi orang yang tidak saya kenal itu, dan dia menyambut dengan sangat ramah. Saya ajukan kemungkinan saya melamar sebagai wakil rektor di Paramadina, dia menyambut baik dan memberi petunjuk apa yg harus saya lakukan.

Alhasil, pada suatu hari di Jakarta, saya berhadapan dengan AB dan jajarannya, diwawancarai untuk kemungkinan jabatan Warek I (kalau saya tidak salah ingat). Modal saya cuma pengalaman menjadi Warek di Stikosa 2003-2007 (pengalaman wartawan belasan tahun tidak signifikan di sini). Ternyata pada hari yang sama ada beberapa kandidat lainnya yang diwawancarai. Saya tidak berhasil, kandidat lain lebih memenuhi syarat dan standar Paramadina. Itulah pertama kalinya saya bertemu dengan AB.

Tahun 2008, merasa sudah kenal, saya mengundangnya untuk menjadi keynote speeker pada acara yang kami selenggarakan (LKM Media Watch – Klub Guru) untuk memeringati Hari Pendidikan Nasional. Fasilitas tempat dan snack disponsori Fakultas Kedokteran Unair.

BACAJUGA

Cak Imin vespa

Cak Imin Kasih Sinyal Merapat ke Anies, ‘Sama-sama Hobi Naik Vespa’

9 Juni 2023
Partai Masyumi

Partai Masyumi Tegaskan Dukungan Kepada Anies Baswedan

9 Juni 2023

Biaya mendatangkan AB akan kami tanggung. AB bersedia hadir, di hadapan para guru dan dokter-dosen FK Unair, kira-kira 100 audience, dan berbicara dengan sangat mengesankan tentang pendidikan, toleransi, dan kebangsaan. Waktu mau ke bandara, asisten menyampaikan amplop biaya kehadirannya, dia menolak. Dia kembalikan. Jadi, dia datang memenuhi undangan orang yang baru dikenalnya, mengeluarkan biaya sendiri. Itulah Anies Baswedan, karakternya terbaca sejak sebelum dia jadi tokoh besar.

Tahun 2010 saya bertemu lagi di forum budaya ASEAN di Jakarta, AB sebagai salah satu pembicara, dan topiknya out of the box: perlunya pendidikan bagi para orangtua, sebelum mikir pendidikan generasi muda. Tahun yang sama, atau 2011, AB diundang ke kampus UNESA Ketintang.

Ketika mobilnya putar-putar cari lokasi acara, saya yang sudah kontak-kontak dengannya, mencegatnya dan mengajaknya mampir di warkop kampus yang dipenuhi rekan alumni dan mahasiswa. AB bersedia masuk, duduk, ngobrol bersama kami, ngopi.

 Sesaat kemudian, dia menuju lokasi dengan audience memenuhi hall berkapasitas 1000-an orang, dan melakoni tugas sebagai main speaker dengan topik pendidikan dan masa depan bangsa.

Sampai di sini, saya berstatus hanya kenal dengan AB. Bukan teman. Tahun 2011 kalau tidak salah, AB mendirikan Indonesia Mengajar. Sungguh sebuah gerakan yang sangat diperlukan di Indonesia. Saya tidak tahu darimana fundingnya, tapi bagi para pengajar (umumnya mahasiswa tingkat akhir atau fresh graduates) diberikan honorarium yang layak.

Mereka disebar ke pelosok-pelosok terjauh dan terpencil di seluruh Indonesia untuk mengajar anak-anak yang tak punya akses pendidikan formal, selama beberapa bulan atau satu tahun. Waktu itu saya berpikir: “Donaturnya pasti banyak ya, membiayai ratusan volunteer seperti itu, dan pasti nama AB ini sangat mudah menyerap dana alias punya nilai jual.”

Meskipun bukan teman, AB tiap tahun mengirimi saya kartu lebaran bergambar foto mutakhir keluarganya. Melihat foto anak gadisnya yang berambut ikal tanpa hijab, saya berkesimpulan bahwa mereka keluarga Islam moderat. Dia kemudian makin meningkat karirnya dengan ditunjuk sebagai Mendikbud di era awal Presiden Jokowi.

Di era Presiden SBY, dia menduduki posisi tertinggi bersama Dahlan Iskan sebagai capres yang akan diusung oleh Konvensi Capres Partai Demokrat 2013-2014 (namun malah tidak jadi diusung). Sekali pernah dia kirim WA, mengomentari sebuah tulisanku di koran. “Tulisannya bagus, mbak,” tulisnya.  

Tahun 2018, dalam sebuah perhelatan PWI Pusat, dimana saya merupakan salah satu pengurusnya, di gedung LKBN Antara di Jakarta, AB yang sudah menjadi Gubernur DKI menjadi pembicara. Ketika turun panggung, tentu dia dikerubuti wartawan dan panitia-pengurus PWI.

Tapi begitu melihat saya, dia berhenti berjalan dan menyapa: “Mbak Sirikit, kok ada di sini. Bagaimana? Sehat ya?” Di hadapan begitu banyak orang, disapa tokoh semacam AB, rasanya sesuatu banget. Saya sendiri terkesan bahwa setelah sekian tahun tak bertemu, dia masih hafal wajah dan nama saya. Padahal kami tidak berteman akrab.

Itulah AB yang saya kenal. Baru-baru ini dia Kirim WA: “Assalamu alaikum Mba Sirikit. Mendoakan semoga Allah terus melimpahkan rahmah, barokah, dan perlindungan utk Mba Sirikit. Alhamdulillah masa kritis telah terlewati. Insya Allah makin sehat Mba.

Kita bisa berdiskusi lagi, ngobrol lagi, dan sama-sama bekerja untuk kemajuan Indonesia.” Dari mana dia tahu saya sakit? Tentu bukan dari saya. Fakta bahwa dia tahu, dan mengirimkan simpati serta doa, lagi-lagi meninggalkan kesan mendalam bagi saya.

Jadi, kalau ada yang menuduh saya pro/pendukung AB –dalam konteks politik- ya, apa boleh buat. Pengalaman nyata saya dan pengamatan selama ini sebagai pengamat media, tak bisa tidak, menyimpulkan bahwa dia orang yang baik. Terlepas dia pintar dalam berbagai hal, tidak terlalu penting. Yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah orang dengan pribadi/karakter yang baik, tak goyah oleh jabatan, kekuasaan, dipuji tidak terbang, dibully tidak tumbang.

28 November 2020

Sirikit Syah, Penulis dan pengamat media

Topik: Anies BaswedanSirikit Syah
Opini Barisan.co

Opini Barisan.co

Media Opini Indonesia

POS LAINNYA

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe
Opini

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

9 Juni 2023
nyali
Opini

Berani, Nyali atau Presiden Nekat?

8 Juni 2023
Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis
Opini

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

7 Juni 2023
Formula E Ya Anies
Opini

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024
Opini

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita
Opini

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
Lainnya
Selanjutnya
Universitas kehidupan

Universitas Kehidupan

Topeng

Cara Membuat Topeng dari Bubur Kertas

Diskusi tentang post ini

TRANSLATE

TERBARU

kesetaraan
Kontemplasi

Kesetaraan

:: Ardi Kafha
10 Juni 2023

Kesetaraan

Selengkapnya
nyamuk dan golongan darah O

Kenapa Nyamuk Menyukai Golongan Darah O? Inilah Pejelasan Ilmiahnya

10 Juni 2023
Tenaga Asing IKN

Tenaga Asing Dipilih untuk Awasi Proyek IKN, Pemerintah Ragukan Anak Bangsa?

9 Juni 2023
Cak Imin vespa

Cak Imin Kasih Sinyal Merapat ke Anies, ‘Sama-sama Hobi Naik Vespa’

9 Juni 2023
Partai Masyumi

Partai Masyumi Tegaskan Dukungan Kepada Anies Baswedan

9 Juni 2023
Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

Viral Seblak Rafael, Potensi Bisnis, Say! Berikut Kiat Suksesnya

9 Juni 2023
Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

9 Juni 2023
Lainnya

SOROTAN

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe
Opini

Dibawah Bayang – Bayang Cawe – Cawe

:: Isa Ansori
9 Juni 2023

SALAH satu tuntutan reformasi 1998 adalah adanya pemerintahan yang bersih, bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme serta terwujudnya negara yang...

Selengkapnya
nyali

Berani, Nyali atau Presiden Nekat?

8 Juni 2023
Pemberdayaan masyarakat berbasis theologis

Pemberdayaan Masyarakat Berperspektif Theologis, Berbasis Riset Dan Teknologi Informasi

7 Juni 2023
Formula E Ya Anies

Formula E Ya Anies

6 Juni 2023
Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

Hakim MA, Demokrasi dan Pemilu 2024

6 Juni 2023
Mochtar Pabottingi dan Nawacita

Mochtar Pabottingi dan Nawacita

6 Juni 2023
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber
  • Indeks Artikel

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang

Tak ada hasil
Lihat semua hasil
  • Terkini
  • Senggang
  • Fokus
  • Opini
  • Kolom
    • Esai
    • Analisis Awalil Rizky
    • Pojok Bahasa & Filsafat
    • Perspektif Adib Achmadi
    • Kisah Umi Ety
    • Mata Budaya
  • Risalah
  • Sastra
  • Khazanah
  • Sorotan Redaksi
  • Katanya VS Faktanya
  • Video

BARISAN.CO © 2020 hak cipta dilindungi undang-undang