Survei terbaru Jakpat menemukan, dari 2.393 responden, 68,8% diantaranya rutin membuat resolusi setiap tahun baru.
BARISAN.CO – Setiap kali tahun baru bergulir, orang-orang bersiap untuk memperbaiki diri. Tetapi mengapa kita membuat janji-janji ini pada diri kita sendiri, dan dari mana datangnya tradisi ini?
Dan mengapa tradisi ini tetap hidup, meski begitu banyak orang gagal memenuhi resolusi yang mereka buat? Nah, kita bisa mulai dari orang Babilonia kuno.
Sekitar 4000 tahun yang lalu di Babilonia, perayaan paling awal yang tercatat untuk menghormati datangnya tahun baru diadakan. Kalender tidak seperti sekarang ini, jadi orang Babilonia memulainya pada akhir Maret selama bulan baru pertama setelah Spring Equinox.
Acara seremonial kolektif tersebut dikenal dengan festival Akitu yang berlangsung selama 11 hari. Perayaan itu didedikasikan untuk kelahiran kembali dewa matahari Marduk, tetapi orang Babilonia membuat janji untuk berada di sisi kanan semua dewanya. Mereka merasa ini akan membantu mereka memulai tahun baru dengan langkah yang benar.
Resolusi berlanjut dengan orang Romawi. Ketika kalender Romawi awal tidak lagi sinkron dengan matahari, Julius Caesar memutuskan untuk melakukan perubahan. Dia berkonsultasi dengan para astronom dan matematikawan terbaik saat itu dan memperkenalkan kalender Julian, yang lebih mewakili kalender modern yang kita gunakan saat ini.
Caesar menyatakan, 1 Januari sebagai hari pertama tahun ini untuk menghormati dewa awal yang baru, Janus. Bangsa Romawi merayakan Tahun Baru dengan mempersembahkan korban kepada Janus. Hingga hari ini, tradisi orang Babilonia dan Romawi kuno berlanjut di seluruh dunia.
Survei terbaru Jakpat mengungkapkan, dari 2.393 responden, terdapat 68,8% yang rutin membuat resolusi setiap tahun baru. Survei period 10 Desember 2022 itu mengungkapkan, tujuh resolusi tahun baru yang selalu masuk ke list tiap tahunnya adalah lebih banyak menabung (61,1%), lebih hemat (46,8%), rutin berolahraga (41,2%), menjaga pola makan sehat (39,9%), bersosialisasi/ menambah kenalan baru (36,5%), mencapai berat badan ideal (34,1%), dan mencoba hobi baru (32,0%).
Terlepas dari niat terbaiknya, begitu cahaya tahun baru yang segar meredup, banyak orang berjuang untuk mewujudkan rencana mereka. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Psychology, hanya 46% orang yang membuat resolusi tahun baru berhasil. Itu berarti lebih dari separuh orang yang menetapkan tujuan untuk tahun baru akan gagal!
Sementara, survei Jakpat menemukan, lima resolusi yang belum tercapai adalah menabung lebih banyak (32,7%), mencapai berat badan ideal (20,1%), membeli rumah (20,0%), rutin berolahraga (19,4%), dan lebih hemat (17,6%).
Namun begitu, resolusi yang paling banyak tercapai ialah berhasil lebih hemat (25,9%) dan 58,6% diantaranya merupakan generasi Z.
Jadi, apa resolusimu di tahun 2023?
[rif]
