Mungkin untuk sementara, bisa disimpulkan bahwa ada kenyataan yang tidak sederhana, di balik kredo “teknologi memudahkan hidup manusia”. Pada satu soal saja, yakni waktu, tampak teknologi menguras waktu yang sebetulnya bisa kita manfaatkan untuk mencari kebahagiaan dalam hidup.
Mau membahas bagaimana teknologi merenggut kemesraan orangtua dan anak? Urusannya bisa lebih panjang. Yang jelas sekarang, kita telah merasakan betapa teknologi terakselerasi lebih cepat. Apalagi semenjak pandemi Covid-19 merebak.
Aplikasi berbasis teknologi seperti Zoom, misalnya, kini menjadi ikon popular. Semua orang memanfaatkannya. Teman saya, sebutlah namanya Rahmatika Dewi, setiap hari mengisi waktu paginya dengan rapat daring keperluan kantor. Lalu siangnya mengikuti webinar. Dan sore hari ia mengikuti webinar, lagi. Ia mengulang kegiatan itu dari hari ke hari sampai suatu saat ibunya menceletuk, “Hidup kok habis cuma buat lihat komputer sama baca handphone!”
Jadi, apakah seharian melihat layar pc dan hp itu sesuatu yang bernilai? Saya yakin sebagian besar Anda menjawab tergantung sudut pandang. Dan ini mungkin satu dari saya: teknologi telah merenggut banyak waktu kita yang amat bernilai. Dikehendaki atau tidak, dengan permisi atau diam-diam. []