Terorisme punya akar Latin, yakni “terrere” yang berarti menakutkan atau gemetar. Istilah teror ada sejak ribuan tahun lalu.
BARISAN.CO – Serangan terorisme menyebarkan berbagai ideologi merugikan, dan membunuh ribuan orang tidak bersalah. Tahukah kamu asal-usul istilah terorisme ini?
Deskripsi terorisme yang berakar dari terorisme hari ini dapat dicermati secara etimologis. Istilah terorisme sendiri muncul berabad-abad kemudian. Selama Revolusi Prancis terjadi teror menakutkan di bawah kendali Maximilien Robespierre. Setelah mengeksekusi Louis XVI, Maximilien diangkat menjadi pemimpin de facto pemerintah Prancis.
Dia menggunakan kekuatan barunya menyerang musuh politiknya, Girondin. Ribuan orang dieksekusi atas perintahanya. Itu menjadi salah satu momen paling berdarah bagi sejarah Prancis.
Sebagian besar korban dipenggal menggunakan guillotine, yang sering disebut dengan The National Razor. Setiap oposisi ditumpas dan orang-orang saat itu hidup dalam ketakutan akan pembalasan.
Periode waktu itu disebut dengan Pemerintahan Teror (Reign of Terror). Maximilien menyebut, teror tidak lain adalah keadilan, cepat, parah, dan fleksibel. Sehingga, dia membenarkan bentuk-bentuk eksekusi yang muncul. Antara 16.000-40.000 orang tewas dalam kengerian yang berlangsung selama 1793-1794 ini.
Setelah Maximilien digulingkan dan dieksekusi, orang-orang mulai menggunakan kata teroris untuk menggambarkan seseorang yang menyalahgunakan kekuasaan melalui ancaman kekerasan.
Edmund Burke, politikus di Inggris menulis risalah berjudul, “Reflection on the Revolution in France“. Dia mengomentari Revolusi Prancis sengan ribuan anjing negara yang disebut teroris.
Seorang jurnalis di Inggris menuliskannya di surat kabar The Times tentang Pemerintah Teror dan menciptakan kata terorisme sebagai cara untuk menggambarkan tindakan Maximilien. Kata itu menjadi sangat populer sehingga secara resmi ditambahkan ke Kamus Oxford tiga tahun setelahnya.
Hari ini, istilah terorisme memiliki banyak definisi. Namun, apa pun definisinya, itu akan menggambarkan tindakan kekerasan terencana yang disengaja guna menyakiti atau membunuh warga negara untuk mengintimidasi orang lain.
Terorisme Lama vs Terorisme Baru
Walter Laqueur, seorang ahli terorisme membandingkan terorisme lama dengan terorisme baru. Menurutnya, terorisme lama adalah terorisme yang menyerang hanya sasaran tertentu. Sedangkan, terorisme baru yaitu terorisme yang tidak pandang bulu, menyebabkan sebanyak mungkin korban.
Ciri utama terorisme baru adalah meningkatnya kesiapan untuk menggunakan kekerasan ekstrem yang tidak pandang bulu. Walter berpendapat, terorisme memiliki karakter berbeda. Tujuannya bukan pada tuntutan politik yang didefinisikan secara jelas, namun pada penghancuran masyarakat dan penghapusan sebagaian besar penduduk.