Tentu saja tak sulit untuk meringkus lelaki penikam Sultan tersebut. Namun begitu polisi rahasia kerajaan tetap tak mampu menemukan siapa dalang di balik pembunuhan tersebut. Anehnya lagi Bagal seperti tak sedikitpun menyesali perbuatannya. Ia justru tersenyum gembira ketika tali gantungan mulai dililitkan pada lehernya. Sementara itu hidungnya terlihat kembang kempis bagai telah mencium wewangian pelayan-pelayan yang hendak menyambutnya kelak.
Tak jauh dari tiang gantungan, Putra Mahkota tersenyum puas menyaksikan kematian Bagal. Demikian pula dengan Perdana Menteri yang berdiri di sampingnya.
“Tuanku memang cerdik! Kehebatan pasukan tuanku melebihi pasukan Mongol yang bengis itu,” puji Perdana Menteri kepada Putra Mahkota tersebut setengah berbisik. Mendengar pujian tersebut, Putra Mahkota itu hanya tersenyum saja.
“Ini baru permulaan saja. Tunggu saja permainan berikutnya. Aku sudah mengirimkan Bagal-bagal yang lain untuk menghabisi raja-raja di sekitar kita,” jawab Putra Mahkota sembari berjalan meninggalkan tempatnya berdiri.