Scroll untuk baca artikel
Terkini

Australia Ancam Denda & Penjara Warganya yang Datang dari India

Redaksi
×

Australia Ancam Denda & Penjara Warganya yang Datang dari India

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COSejak Senin (3/5) pemerintah Australia memberlakukan larangan bagi warganya yang telah berada di India dalam waktu 14 hari sejak tanggal mereka berencana untuk kembali ke negaranya. Bagi yang melawan akan menghadapi hukuman denda dan penjara.

Aturan tersebut telah dikeluarkan sejak hari Jumat lalu. Langkah yang diambil tersebut merupakan antisipasi atas lonjakan kasus Covid-19 dan kematian di India.

Dalam sebuah pernyataan, Menteri Kesehatan Greg Hunt menyampaikan pelanggara aturan tersebut terancam denda sebesar $66.000 atau penjara hingga lima tahun. Bahkan bisa juga keduanya.

Seorang ahli bedah Australia yang memiliki keluarga di India, Neela Janakiramanan, menentang aturan tersebut. Menurutnya, keputusan upaya ‘kriminalisasi’ warga Australia yang kembali dari India tidaklah proporsional dan terlalu berlebihan.

Direktur Human Rights Wach Australia, Elaine Pearson sepakat dengan peryataan Neela. “Warga Australia memiliki hak untuk kembali ke negara mereka sendiri. Pemerintah seharusnya mencari cara aman untuk mengkaratina warga Australia yang kembali dari India dibanding menghukum mereka dengan hukuman penjara yang berat,” kata Elaine.

Namun, Menteri Luar Negeri Marise Payne, membela pemerintah dengan mengatakan aturan tersebut didasarkan oleh nasihat ahli medis guna melindungi warganya.

“Lima puluh tujuh persen kasus positif yang dikarantina berasal dari India. Itu menjadi beban yang sangat berat dan signifikan terhadap layanan kesehatan dan medis di negara bagian,” kata Marise Payne.

India saat ini berada dalam gelombang kedua pandemi dengan jumlah kasus harian mencapai 350.000 dan diperkirakan ada 17,6 juta orang terinfeksi. Rumah sakit kewalahan dan 3.000 orang meninggal setiap harinya. Di ibu kota, New Delhi, setiap menit ada satu orang yang meninggal akibat Covid-19.

Kini, ada 9.000 warga Australia yang terdampar di India, 650 di antara termasuk dalam kelompok rentan. Tercatat ada 910 kasus kematian sejak pemerintah Australia menutup perbatasan bagi non-warga dan penduduk tetap mulai Maret 2020. []