Scroll untuk baca artikel
Fokus

[FOKUS] Banjir, Tuhan, Kapitalis, dan Perlawanan Nuh As

Redaksi
×

[FOKUS] Banjir, Tuhan, Kapitalis, dan Perlawanan Nuh As

Sebarkan artikel ini

Musuh Nabi Nuh As adalah para kaum kapitalis, mereka mendapatkan sebutan “Al-Mala’” karena mereka berkata kepada Nabi Nuh As, “Wahai Nabi Nuh As engkau adalah manusia biasa.” Oleh sebab tidak memiliki bergaining position. Namun demikian Nabi Nuh As beserta kaumnya terus saja berjuang melakukan perlawanan. Hingga para kapitalis mulai bosan;

“mereka berkata “Hai Nuh, Sesungguhnya kamu telah berbantah dengan Kami, dan kamu telah memperpanjang bantahanmu terhadap Kami, Maka datangkanlah kepada Kami azab yang kamu ancamkan kepada Kami, jika kamu Termasuk orang-orang yang benar”. Nuh menjawab: “Hanyalah Allah yang akan mendatangkan azab itu kepadamu jika Dia menghendaki, dan kamu sekali-kali tidak dapat melepaskan diri. dan tidaklah bermanfaat kepadamu nasehatku jika aku hendak memberi nasehat kepada kamu, Sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu, dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (QS. Huud/11: 32-32)

Perlawanan terhadap Kaum kapitalis mengalami puncaknya hingga Kuam Nabi Nuh As harus Hijrah dengan membuat bahtera. Inilah banjir lokal untuk kaum nabi Nuh As, bukan banjir global. Tapi ini adalah perlawanan antara kaum kapitalis dengan kaum yang mengalami ketertindasan.

“dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami, dan janganlah kamu bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu; Sesungguhnya mereka itu akan ditenggelamkan.” (QS. Huud/11: 37)

Marilah kita intropeksi diri, apakah bencana alam yang terjadi ini merupakan azab dari Allah ataukah ini menjadi peringatan untuk kita, bahwa diri kitalah yang bersalah dan diri ini terlalu jauh berkomunikasi dengan Tuhan.

22/01/2014

Penulis: Lukni An Nairi