Mata Budaya (7)
Tak terbayangkan sebelumnya, kejayaan seni lukis Eropa Vincent Van Gogh (Belanda) atau Rembrandt Harmerszoon van Rijn (Belanda) dipindah ke Amerika oleh seorang perupa hitam muda Jean Michel Basquiat.
Dari sini, betapa banyak orang tidak menyadari, pengaruh seni atas poleksosbud-hankamrata yang begitu dahsyat bagi hidup dan kehidupan manusia sedunia.
Pengaruh coret moret Basquiat, seorang gelandangan di taman dan jalanan New York serupa virus universal.
Who’s who Michele. Pada mulanya dia mengatasnama dirinya sebagai @Samo, dengan coretan-coretan kalimat grafiti di dinding-dinding kota dunia New York.
Atau moretan-moretan muralnya bersama para pemural yang merayakan satu kehidupan baru, post modern, era kebangkitan manusia baru atas kebosanan pada ideologi besar yang membelenggu dan merendahkan martabat kemanusiaan.
Gerakan ini secara masif ditangkap oleh seorang perupa pop Amerika Andy Warhol. Warhol dan Basquiat kemudian menjelma ikon pop art dalam kontemporary kehidupan post-modernisme (posmo) — di Indonesia kemudian muncul Gerakan Seni rupa Baru di Yogya, yang dimotori mahasiswa Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI).
Tak terbayangkan, pembangunan Amerika Baru Gede (ABG) di Indonesia menimbulkan korban politik di 1965. Ribuan nyawa harus menjadi korban demi pembangunan yang mengatasnamakan Orde Baru.
Setelah didirikannya patung-patung besar di Jakarta dan kota-kota besar lain, lukisan pop Basquiat dan Warhol menjelma arsitektur kota dan property penuh kemolekan bahasa garis dan kemeriahan warna.
Sampaipun mode dan gaya hidup ala Monsieur Bossack dan Pierre Cardin jadi andalan kaum modernis-metropolis. Tata ruang, set dekor, hingga pernik-pernik hiasan berubah total dari style renaissance ke gaya milenia.
Termasuk dialog industri tekstil, bagaimana Cardin menciptakan mode serba mini, untuk menghancurkan industri tekstil yang tentu berharap mode serba midi. Tak terkecuali industri film, yang hampir semua bangsa mengekor gaya teknologi layar ABG.
Sampai kemudian dunia tercengang, saat seorang pengusaha muda Jepang Yusaku Maezawa pada 1984 memenangkan lelang Sotheby’s satu lukisan Basquiat seharga $ 110.5 million (hitung sendiri dalam rupiahnya).
Siapa bisa menduga, desain otomotif kemudian tampil lebih lux dengan garis lebih berani dan ngejreng warna-warni.
Di Indonesia untuk mendapatkannya cukup 500-k atau 1 juta rupiah Anda bisa mendapatkan sepeda motor atau mobil, tentu dengan angsuran kredit yang total harganya berlipat-gulipat.
Satu cara mendidik rakyat untuk berhutang. Bahkan untuk memfasilitasinya perlu pembangunan jalan raya dan tol melintasi tanah rakyat atau rimba dan lautan.
Adakah puisi yang bicara tentang ini. Tidak ada. Puisi lebih hadir semodel bentuk gaya hidup baru itu, life style yang hanya sebatas gaya.***