Scroll untuk baca artikel
Kontemplasi

Betapa Menggemaskan

Redaksi
×

Betapa Menggemaskan

Sebarkan artikel ini

Keberadaan kelompok ini nyata. Mereka menabuh genderang kebencian dan antipluralisme. Mereka punya basecamp dan kita bisa bertandang ke sana untuk cek kebenaran berita.

Mereka meruntuhkan keluhuran ajaran dan kemuliaan Islam dengan menebar kebencian kepada Jamaah Ahmadiyah. Benci Syiah. Benci Amerika. Benci Israel. Mereka vulgar melarang ritual tahlilan, yang biasa dilaksanakan kelompok salaf.

Hmm, saya berkeyakinan bahwa Tuhan menghadirkan manusia ke muka bumi, tak sekadar untuk hadir, tapi tertuntut tanggung jawab memberadabkan bumi. Memberadabkan sama artinya dengan tidak menyebar kekerasan, tidak menebar kebencian, tidak mengusung intoleransi.

Tanggung jawab kita itu tak merusak keindahan warna-warni ciptaan Tuhan, tak melukai perasaan sesama, dan tak menyakiti nalar sehat yang lain. Memberadabkan bumi adalah mewujudkan nilai kebertuhanan di atas muka bumi. Menyebarluaskan sifat-sifat yang merupakan inti kebertuhanan, yaitu keadilan, dan kasih sayang.

Gerakan-gerakan puritan, yang kini marak di media sosial, selalu menyikapi segala sesuatu dengan logika konspirasi. Juga logika kekerasan. Logika sebagai kelompok yang lebih unggul dan superior. Beserta sikap arogansi, merasa benar ketika berhadapan dengan kelompok berbeda.

Tatkala berhadapan dengan teks suci, kelompok puritan acap membesar-besarkan peran teks ketimbang nalar logis manusia. Seakan makna teks itu sudah jelas bin gamblang, sehingga subjektivitas manusia dalam menafsirkan teks tidaklah relevan untuk mengimplementasi perintah Tuhan.

Terkesan pula, dari ulah mereka, bahwa satu-satunya Islam yang benar adalah Islam yang bercorak budaya Arab Saudi. Hanya ada satu Islam sejati, yakni yang senantiasa mendasarkan diri pada kata demi kata kitab suci secara literal. Upaya rasionalisasi, upaya pendalaman makna kata, upaya memasuki lorong esoteris, mereka sebut upaya pengaburan kesejatian Islam.

Sungguh, saya tak mengerti. Dan betapa tak gampang menghargai hak beragama. Betapa mereka, yang puritan, itu menggemaskan.