Scroll untuk baca artikel
Ekonomi

BI: Penjualan Eceran di November 2020 Masih Turun

Redaksi
×

BI: Penjualan Eceran di November 2020 Masih Turun

Sebarkan artikel ini

BARISAN.COPenjualan eceran secara bulanan selama November 2020 dilaporkan Bank Indonesia pada hari ini (12/01/2021) tumbuh membaik.

Penilaian itu berdasar hasil surveinya yang memperlihatkan Indeks Penjualan Riil (IPR) November tumbuh -1,2% dibanding Oktober. Disebut membaik karena pertumbuhan pada bulan Oktober sebesar -5,3% dari September.

Dengan demikian, sebenarnya masih dialami pertumbuhan bernilai minus, akibat penurunan indeks yang mencerminkan keseluruhan kinerja. Dapat dibaca sebagai penjualan eceran pada November masih lebih rendah dari Oktober. Angka pertumbuhannya disebut secara bulanan atau month to month (mtm).

Penurunan atau kontraksi yang lebih dalam tampak terlihat dari data pertumbuhan secara tahunan (yoy). IPR November 2020 sebesar 181,3 lebih rendah dari November 2019 yang sebesar 216,6. Pertumbuhannya sebesar -20,7%. Dapat dikatakan, secara keseluruhan penjualan eceran alami pengurangan hingga seperlimanya.

Penurunan secara tahunan itu sebenarnya lebih dalam dari yang dialami pada Oktober 2020. IPR Oktober 2020 tumbuh -16,3%. Bahkan, pertumbuhan secara tahunan dari November 2020 merupakan yang terendah selama ini. 

Survei juga melaporkan IPR berdasar kelompok barang. Terdiri dari 7 kelompok, antara lain: Suku Cadang dan Aksesori; Makanan, Minuman & Tembakau; Bahan Bakar Kendaraan Bermotor; Peralatan Informasi dan Komunikasi; Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya; Barang Budaya dan Rekreasi; dan Barang Lainnya.

Bank Indonesia menyebut perbaikan kondisi November atas Oktober terjadi pada sebagian besar kelompok barang. Disebut secara lebih khusus adalah penjualan Sandang, Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, serta Suku Cadang dan Aksesoris yang tumbuh positif. Sebagai informasi, sandang hanya salah satu sub dari kelompok Barang Lainnya.

Data hasil survei yang lebih terinci menunjukan pada saat bersamaan, ada beberapa kelompok barang yang mengalami kontraksi. Kontraksi terbesar secara bulanan terjadi pada kelompok Peralatan Informasi dan Komunikasi, serta kelompok Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya.

Secara tahunan, semua kelompok barang mengalami kontraksi atau penurunan penjualan. Bahkan, kontraksi terdalam terjadi pada sub kelompok sandang yang barusan disebut meningkat secara bulanan. IPR sandang pada November 2020 sebesar 73,8 atau tidak sampai separuh dari IPR pada November 2019 yang mencapai 162,8.   

Begitu pula pada IPR kelompok Suku Cadang dan Aksesoris sebesar 121,1 pada November 2020 memang sedikit membaik dari Oktober. Namun lebih rendah dari IPR setahun lalu, sebesar 154,5 pada November 2019.

Berita baik disampaikan Bank Indonesia yang dari hasil survei memprakirakan penjualan eceran di bulan Desember akan lebih membaik. Tumbuh sebesar 2,9% dari bulan November. Namun secara tahunan atau dibanding Desember 2019 masih akan terkontraksi.


Kontributor: Rachmawati
Editor: Ananta Damarjati