Scroll untuk baca artikel
Blog

BJ Habibie, Presiden dan Bapak Teknologi Indonesia

Redaksi
×

BJ Habibie, Presiden dan Bapak Teknologi Indonesia

Sebarkan artikel ini

Kehidupan Berumah Tangga

Kisah Habibie dan Ainun

Kekuatan kasih sayang Habibie dan Ainun penting untuk dijadikan inspirasi. Bagaimana seorang suami menjalankan perannya dengan baik. Memberikan cinta dan kasih sepanjang masa pada seorang istri. Tidak kenal hambatan dan tantangan dalam merajut kasih sayang. Dalam agamapun, rasa kasih sayang selalu diajarkan.

Tidak ada rumah tangga yang benar-benar sempurna, jauh dari segala keburukan. Pasti ada ketidakpuasan dan perselisihan serta-serta kekecewaan. Namun membaca novel catatan hati pak habibie  mengenai istrinya, saya seperti diyakinkan kembali bahwa rumah tangga yang mendekati kesempurnaan itu memang ada.

Setelah menikah dan berbulan madu, Ainun harus ikut suaminya yang sedang dalam proses mendapatkan gelar S3, merantau ke Jerman. Bukan hal yang mudah bagi seorang anak gadis cemerlang dan tinggal di apartemen kecil di Oberfortsbach, desa kecil di pinggiran Jerman Barat.

Biaya untuk kehidupan sehari-hari pas-pasan, sampai pada tahun-tahun awal Habibie harus berhemat dengan berjalan kaki sejauh 15k menuju tempat kerjanya beberapa hari dalam seminggu. Susah jadi Bu Ainun.

Suami sibuk dengan promosi  S3 dan bekerja setengah hari sebagai Asisten di Intitut Konstruksi Ringan Universitas. Habibie sering mencuri waktu bekerja di pabrik kereta api mendesain gerbong-gerbong berkonstruksi ringan. Tidak ada keluarga, kerabat dan tetangga untk diajak ngobrol. Tidak ada hiburan. Bahasa Jerman juga pas-pasan. Pantaslah pak Habibie cinta luar biasa pada Bu Ainun, tidak pernah beliau mengeluh! Tidak pernah sedikitpun, tentang apapun,2 orang anak lelaki,Ilham dan Thareq.

Setelah lulus S3, Habibie ditawari pekerjaan oleh Talbot dan Boeing, dua industri konstruksi terkemuka. Pak Habibie menolak dan memilih untuk pindah ke Hamburg, dimana ia melamar dan diterima di perusahaan Hamburger Flugzeugbau HFB. Selepas itu, beliau menjadi pejabat penting perusahaanMesserschmitt Bolkow Blohm.

Kemudian beliau dipanggil pulang oleh Presiden Soeharto untuk membangun industri dirgantara Indonesia dan menyumbangkan bakti kepada tanah air. Tidak lama setelahnya, Pak Habibie diangkat menjadi anggota Kabinet Pembangunan Pak Harto, menampuk jabatan Menteri Riset dan Teknologi. Beliau menjadi anggota kabinet selama beberapa periode kepemimpinan Pak Harto, kurang lebih 20 tahun lamanya.

Tahun 1998, ketika dilaksanakan pemilihan umum, Pak Harto secara mengejutkan menggandeng beliau sebagai pasangannya dalam pilpres. Sebuah keputusan yang tidak mudah, mengingat Indonesia sedang dilanda krisis ekonomi parah dan mulai banyak pihak yang mencoba menggoyang tampuk  kursi kepemimpinanya. Pak Habibie akhirnya menjadi Presiden RI ke-3. Bu Ainun juga menjadi ibu negara RI ke-3.

Mengutip perkataan beliau dalam buku :

‘’Mengapa saya tidak bekerja ? Bukankah saya dokter ? Memang. Dan sangat mungkin saya bekerja waktu itu. Namun saya pikir : buat apa uang tambahan dan kepuasan batin yang barangkali cukup banyak itu jika akhirnya diberikan pada seorang perawat pengasuh anak bergaji tinggi dengan resiko kami sendiri kehilangan kedekatan pada anak sendiri ? Apa artinya ketambahan uang dan kepuasan profesional jika akhirnya anak saya tidak dapat saya timang sendiri, saya bentuk sendiri pribadinya ? Anak saya akan tidak mempunyai ibu. Seimbangkah anak kehilangan ibu bapak, seimbangkah orangtua kehilangan anak, dengan uang dan kepuasan pribadi tambahan karena bekerja ? Itulah sebabnya saya memutuskan menerima hidup pas-pasan. Tiga setengah tahun kami bertiga hidup begitu.’’

Dari Pak Habibie, saya juga belajar banyak. Walaupun buku ini bukan merupakan biografi beliau, lebih seperti auto-biografi mengenai kehidupan rumah tangga Habibie-Ainun, namun saya dapat menangkap beberapa pemikiran Pak Habibie, mengenai dirinya sendiri, mengenai kehidupannya, serta mengenai Indonesia.

Begitu banyak yang dapat dipetik dari buku ini. Pelajaran menjadi seorang wanita, istri, maupun ibu. Pelajaran mencintai seseorang secara penuh dan utuh. Pelajaran menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, serta banyak pelajaran lainnya.

Berikut ini kutipan isi surat Cintanya :

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu. Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi……

“Saya dilahirkan untuk Ainun dan Ainun dilahirkan untuk saya”

……Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang,tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku, selamat jalan, calon bidadari surgaku ….

BJ.Habibie

Novel dedikasih pak presiden ke-3 Republik Indonesia Bacharudin Jusuf Habibie, ‘Habibie & Ainun‘ salah satu novel best seller  di tahun 2011. Kini,buku yang mengisahkan sejarah hidupnya bersama sang istri, Ainun dari awal pertemuan sampai wafat juga dirilis dalam bahasa Inggris, Jerman dan Arab.

Yang lebih saya mengerti sekarang adalah kebaikan keputusan ibu saya. Beliau dari semula berkeyakinan bahwa Ainun adalah jodoh terbaik saya,” ujar BJ Habibie.

“Beliau adalah sosok yang dekat dengan suami, men-support suami, dan peduli terhadap masa depan bangsa yang berbasis pada keluarga yang harmonis.”Hidayat Nur Wahid.

“Beliau rajin membaca Al-Quran, pagi sore. Mungkin dengan seringnya membaca Al-Quran, efeknya pada kekuatan buat Pak Habibie sekarang ini. Almarhumah juga seorang istri yang setia dan santun. It was so sweet memory .” Amien Rais.

“Beliau adalah ibu yang menjadi dambaan yang sangat lemah lembut dan perhatian kepada keluarga.” Muhammad Jusuf Kalla.

“Saya kenal Ibu Ainun semasa pemerintahan Habibie. Posisi beliau sebagai Ibu Negara sangat membanggakan. Tiap kehadiran beliau selalu memberikan kesejukan.” Jend.(purn.) Wiranto.

Proses pencatatan naskah novel ini cukup memakan waktu 2,5 bulan saja. Habibie menceritakan sejarah hidupnya bersama Ainun dari sejak pertemuannya pertama kali di Ranggamalela, Bandung, hingga wafatnya.Buku Habibie & Ainun pun jadi “obat” kepada sepasang suami istri yang sudah diujung perceraian, namun setelah membaca buku ini pasangan muda ini mengurungkan niatnya untuk bercerai. Mereka terinspirasi Buku Habibie & Ainun yang menggambarkan tentang kekuatan Cinta yang suci, murni, abadi dan tak terpisahkan.

Pak Habibie menikah dengan Ibu Ainun pada tanggal 12 Mei 1962. Ibu Ainun meninggal tepat sepuluh hari setelah mereka merayakan ulang tahun perkawinan ke 48.  Buku setebal 335 halaman ini. Habibie mengatakan pembuatan buku ini didasarkan pada kecintaannya terhadap Ainun. Kesedihannya yang mendalam atas kepergian Ainun sempat membuat psikisnya terganggu, maka ide membuat buku ini kemudian muncul untuk mencurahkan perasaannya.

Begitu inspiratifnya dan melihat animo masyarakat yang besar, membuat keponakan dari Habibie, promotor . Tak hanya itu, novel ‘Habibie & Ainun’ rencanannya juga akan dirilis dengan bahasa Jepang.

Kisah tentang apa yang terjadi bila kau menemukan belahan jiwa dan hatimu. Kisah tentang cinta pertama dan cinta terakhir. Kisah tentang Presiden ketiga Indonesia dan ibu negara. Kisah tentang Habibie dan Ainun.

Rudy Habibie seorang jenius ahli pesawat terbang yang punya mimpi besar: berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia. Sedangkan Ainun adalah seorang dokter muda cerdas yang dengan jalur karir terbuka lebar untuknya.

Pada tahun 1962, dua kawan SMP ini bertemu lagi di Bandung. Habibie jatuh cinta seketika pada Ainun yang baginya semanis gula. Tapi Ainun, dia tak hanya jatuh cinta, dia iman pada visi dan mimpi Habibie. Mereka menikah dan terbang ke Jerman.

Pendidikan habibie

Tak lama setelah ayahnya meninggal, Ibunya kemudian menjual rumah dan kendaraannya dan pindah ke Bandung bersama Habibie, sepeninggal ayahnya, ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya terutama Habibie, karena kemauan untuk belajar Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau mulai tampak menonjol prestasinya, terutama dalam pelajaran-pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.

Karena kecerdasannya, Setelah tamat SMA di bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung), Ia tidak sampai selesai disana karena beliau mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Karena mengingat pesan Bung Karno tentang pentingnya Dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia maka ia memilih jurusan Teknik Penerbangan dengan spesialisasi Konstruksi pesawat terbang di  Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH)Ketika sampai di Jerman. Beliau sudah bertekad untuk sunguh-sungguh dirantau dan harus sukses, dengan mengingat jerih payah ibunya yang membiayai kuliah dan kehidupannya sehari-hari.

Beberapa tahun kemudian, pada tahun 1955 di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberikan beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau atau swasta dari pada teman-temannya yang lain Musim liburan bukan liburan bagi beliau justru kesempatan emas yang harus diisi dengan ujian dan mencari uang untuk membeli buku.

Sehabis masa libur, semua kegiatan disampingkan kecuali belajar. Berbeda dengan teman-temannya yang lain, mereka; lebih banyak menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman dan uang tanpa mengikuti ujian.

Beliau mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule, Jerman tahun 1960 dengan predikat Cumlaude (Sempurna) dengan nilai rata-rata 9,5, Dengan gelar insinyur, beliau mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar. Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat persoalan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara kontruksi membuat sayap pesawat terbang yang ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.

Setelah itu beliau kemudian melanjutkan studinya untuk gelar Doktor di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean kemudian Habibie menikah pada tahun 1962 dengan Hasri Ainun Habibie yang kemudian diboyong ke Jerman, hidupnya makin keras, di pagi-pagi sekali Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat kebutuhan hidupnya kemudian pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya.

Istrinya Nyonya Hasri Ainun Habibie harus mengantri di tempat pencucian umum untuk mencuci baju untuk menhemat kebutuhan hidup keluarga. Pada tahun 1965 Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (Sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aachean.

Rumus yang di temukan oleh Habibie dinamai “Faktor Habibie” karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang sehingga ia di juluki sebagai “Mr. Crack”.

Pada tahun 1967, menjadi Profesor kehormatan (Guru Besar) pada Institut Teknologi Bandung. dari tempat yang sama tahun 1965. Kejeniusan dan prestasi inilah yang mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional di antaranya, Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society London (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Prancis) dan The US.

Kehidupan Beragama

Khatam Al-Quran Sebulan 2 Kali

Meskipun beliau dikenal sebagai orang yang pinter dan kepinterannya diakui dunia bahkan dia memperoleh julukan sebagai Mr. Crack karena teorinya yang dikenal dengan Faktor habibie berkaitan dengan kelelahan body pesawat terbang. Tetapi sisi religious patut diberi ancungan jempol.

Sebenarnya masalah religiusitas Habibie tidak perlu diragukan lagi. Bukankah beliau adalah seorang  pendiri dan mantan pimpinan organisasi Islam yaitu ICMI, salah satu organisasi yang paling terpengaruh di Indonesia?. Bukan hanya itu saja, dalam banyak tulisan tentang dirinya Pak Habibie termasuk orang yang taat dalam menjalankan ajaran-ajaran Islam.

Contoh yang sering kita dengar adalah Pak Habibie semenjak menjadi pejabat selalu melakukan puasa sunat Senin dan Kamis. Kemudian ada juga berita bahwa salah satu tugas sekretaris pribadi Pak Habibie adalah mengingatkan beliau ketika waktu sholat tiba.

Artinya, meskipun Pak Habibie salah seorang yang diakui keilmuannya di dunia, namun masalah ketuhanan tidak juga dia lupakan. Beliau tetap saja menjalani setiap ajaran-ajaran agamanya dengan benar. Seperti ungkapan bahwa sesungguhnya orang pinter harus selalu seperti falsafah padi:

“Semakin berisi semakin menunduk”. Artinya semakin pintar seseorang, sebenarnya mereka harus semakin menunduk kepalanya kepada sang Pencipta.

Bahkan menurut penuturan isteri Tarekh Kemal putra bungsu Pak Habibie dalam wawancara langsung dengan metro TV (25/5), bahwa selama Ibu Ainun sakit dan di rawat di Jerman, Pak Habibie selalu menuntun Ibu Ainun melaksanakan Sholat Lima waktu.

Itu adalah bukti lain tentang religiusitas seorang Habibie. Sebab dalam Islam, sholat adalah rukun Islam yang wajib ditunaikan oleh setiap muslim. Kewajiban sholat, bukan hanya dalam keadaan sehat saja, dalam sakitpun sholat itu tidak boleh ditinggalkan.

Kalau tidak bisa melaksanakan sholat secara berdiri, maka harus dilakukan dalam keadaan duduk, bila tidak sanggup duduk , sambil terbaring, hingga paling kurang dengan hanya mengerdipkan mata saja sebagai isyarat.

Habibie nampaknya memahami betul apa yang sesungguhnya harus dia lakukan sebagai seorang yang beragama. Jejak langkah Habibie layak menjadi bahan renungan dan ditiru oleh muslim-muslim lainnya. “Agama juga merupakan hal yang penting karena sesuatu yang akan membimbing kita untuk melangkah ke arah yang tetap positif”.

Pengorbanan / perjuangan

Memasuki tahun 1998, Habibie diangkat menjadi wakil presiden mendampingi Soeharto. Hanya dua bulan pasca pengangkatannya sebagai wapres, Habibie naik jabatan menjadi Presiden setelah Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya pascademo besar-besaran penuntutan reformasi. berbakti kepada bangsa Indonesia dengan membuat truk terbang untuk menyatukan Indonesia.

Masa Pemerintahan B.J. Habibie

Pemerintahan B..J. Habibie dimulai sejak lengsernya Soeharto dari kedudukannya sebagai presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Masa pemerintahan Habibie ini hanya berlangsung selama satu tahun.

Karena naiknya Habibie menggantikan Soeharto ini diterima dengan hati kecewa dan cemas di kalangan yang amat luas di kalangan masyarakat. Kabinet yang dibentuk oleh Habibie diberi nama Kabinet Reformasi Pembangunan. Ada berbagai langkah-langkah kebijakan yang dilaksanakan pada masa pemerintahan B.J. Habibie, diantaranya adalah :

Pembebasan Tahanan Politik

Secara umum tindakan pembebasan tahanan politik meningkatkan legitimasi Habibie baik di dalam maupun di luar negeri. Hal ini terlihat dengan diberikannya amnesti dan abolisi yang merupakan langkah penting menuju keterbukaan dan rekonsiliasi.

Contohnya : pembebasan tahanan politik kaum separatis tokoh PKI, Amnesti diberikan kepada Mohammad Sanusi dan orang-orang lain yang ditahan setelah Insiden Tanjung Priok, selain itu Habibie mencabut Undang-Undang Subversi dan menyatakan mendukung budaya oposisi serta melakukan pendekatan kepada mereka yang selama ini menentang Orde Baru.

Kebebasan Pers

Dalam hal ini, pemerintah memberikan kebebasan bagi pers di dalam pemberitaannya, banyak bermunculan media massa, kebebasan berasosiasi organisasi pers sehingga organisasi alternatif seperti AJI (Asosiasi Jurnalis Independen) dapat melakukan kegiatannya, tidak ada pembredelan-pembredelan terhadap media tidak seperti pada masa Orde Baru.

Kebebasan dalam penyampaian berita, dimana hal seperti ini tidak pernah dijumpai sebelumnya pada saat kekuasaan Orde Baru. Cara Habibie memberikan kebebasan pada Pers adalah dengan mencabut SIUPP.

Pembentukan Parpol dan Percepatan pemilu dari tahun 2003 ke tahun 1999

Presiden RI ketiga ini melakukan perubahan dibidang politik lainnya diantaranya mengeluarkan UU No. 2 Tahun 1999 tentang Partai Politik, UU No. 3 Tahun 1999 tentang Pemilu, UU No. 4 Tahun 1999 tentang MPR dan DPR. Menjelang Pemilu 1999, Partai Politik yang terdaftar mencapai 141 dan setelah diverifikasi oleh Tim 11 Komisi Pemilihan Umum menjadi sebanyak 98 partai, namun yang memenuhi syarat mengikuti Pemilu hanya 48 Parpol saja. Selanjutnya tanggal 7 Juni 1999, diselenggarakan Pemilihan Umum Multipartai.

Penyelesaian Masalah Timor Timur

Sejak terjadinya insident Santa Cruz, dunia Internasional memberikan tekanan kepada Indonesia dalam masalah hak asasi manusia di Tim-Tim. Habibie mengambil sikap pro aktif dengan menawarkan dua pilihan bagi penyelesaian Timor-Timur yaitu di satu pihak memberikan setatus khusus dengan otonomi luas dan dilain pihak memisahkan diri dari RIS sebulan menjabat sebagai Presiden habibie telah membebaskan tahanan politik Timor-Timur, seperti Xanana Gusmao dan Ramos Horta.

Sementara itu di Dili pada tanggal 21 April 1999, kelompok pro kemerdekaan dan pro intergrasi menandatangani kesepakatan damai yang disaksikan oleh Panglima TNI Wiranto, Wakil Ketua Komnas HAM  Djoko Soegianto dan Uskup Baucau Mgr. Basilio do Nascimento. Tanggal 5 Mei 1999 di New York Menlu Ali Alatas dan Menlu Portugal Jaime Gama disaksikan oleh Sekjen PBB Kofi Annan menandatangani kesepakan melaksanakan penentuan pendapat di Timor-Timur untuk mengetahui sikap rakyat Timor-Timur dalam memilih kedua opsi di atas.

Tanggal 30 Agustus 1999 pelaksanaan penentuan pendapat di Timor-Timur berlangsung aman. Namun keesokan harinya suasana tidak menentu, kerusuhan dimana-mana. Suasana semakin bertambah buruk setelah hasil penentuan pendapat diumumkan pada tanggal 4 September 1999 yang menyebutkan bahwa sekitar 78,5 % rakyat Timor-Timur memilih merdeka.

Pada awalnya Presiden Habibie berkeyakinan bahwa rakyat Timor-Timur lebih memilih opsi pertama, namun kenyataannya keyakinan itu salah, dimana sejarah mencatat bahwa sebagian besar rakyat Timor-Timur memilih lepas dari NKRI.

Pengusutan Kekayaan Soeharto dan Kroni-kroninya

Presiden Habibie – dengan Instruksi Presiden No. 30 / 1998 tanggal 2 Desember 1998 – telah mengintruksikan Jaksa Agung Baru, Andi Ghalib segera mengambil tindakan hukum memeriksa Mantan Presiden Soeharto yang diduga telah melakukan praktik KKN,namun pemerintah dinilai gagal dalam melaksanakan agenda Reformasi untuk memeriksa harta Soeharto dan mengadilinya.

Hal ini berdampak pada aksi demontrasi saat Sidang Istimewa MPR tanggal 10-13 Nopember 1998, dan aksi ini mengakibatkan bentrokan antara mahasiswa dengan aparat. Karena banyaknya korban akibat bentrokan di kawasan Semanggi maka bentrokan ini diberi nama ”Semanggi Berdarah” atau ”Tragedi Semanggi”

Pemberian Gelar Pahlawan Reformasi bagi Korban Trisakti

Pemberian gelar Pahlawan Reformasi pada para mahasiswa korban Trisakti yang menuntut lengsernya Soeharto pada tanggal 12 Mei 1998 merupakan hal positif yang dianugrahkan oleh pemerintahan Habibie, dimana penghargaan ini mampu melegitimasi Habibie sebagai bentuk penghormatan kepada perjuangan dan pengorbanan mahasiswa sebagai pelopor gerakan Reformasi.

Pada Bidang Ekonomi

Di dalam pemulihan ekonomi, secara signifikan pemerintah berhasil menekan laju inflasi dan gejolak moneter dibanding saat awal terjadinya krisis. Pada tanggal 21 Agustus 1998 pemerintah membekukan operasional Bank Umum Nasional, Bank Modern, dan Bank Dagang Nasional Indonesia. Kemudian di awal tahun selanjutnya kembali pemerintah melikuidasi 38 bank swasta, 7 bank diambil-alih pemerintah dan 9 bank mengikuti program rekapitulasi.

Untuk masalah distribusi sembako utamanya minyak goreng dan beras, dianggap kebijakan yang gagal. Hal ini nampak dari tetap meningkatnya harga beras walaupun telah dilakukan operasi pasar, ditemui juga penyelundupan beras keluar negeri dan penimbunan beras.

Pada Bidang Manajemen Internal ABRI

Pada masa transisi di bawah Presiden B.J. Habibie, banyak perubahan-perubahan penting terjadi dalam tubuh ABRI, terutama dalam tataran konsep dan organisatornya. ABRI telah melakukan kebijakan-kebijakan sebagai langkah perubahan politik internal, yang berlaku tanggal 1 April 1999.

Kebijakan tersebut antara lain: pemisahan POLRI dari ABRI, Perubahan Stat Sosial Politik menjadi Staf Teritorial, Likuidasi Staf Karyawan, Pengurangan Fraksi ABRI di DPR, DPRD I/II, pemutusan hubungan organisatoris dengan partai Golkar dan mengambil jarak yang sama dengan parpol yang ada, kometmen dan netralitas ABRI dalam Pemilu dan perubahan Staf Sospol menjadi komsos serta pembubaran Bakorstanas dan Bakorstanasda.

Perubahan di atas dipandang positif oleh berbagai kalangan sebagai upaya reaktif ABRI terhadap tuntutan dan gugatan dari masyarakat, khususnya tentang persoalan eksis peran Sospol ABRI yang diimplementasikan dari doktrin Dwi Fungsi ABRI.

Keadaan Sosial Di Masa Habibie

Kerusuhan antar kelompok yang sudah bermunculan sejak tahun 90-an semakin meluas dan brutal, konflik antar kelompok sering terkait dengan agama seperti di Purworejo juni 1998 kaum muslim menyerang lima gereja, di Jember adanya perusakan terhadap toko-toko milik cina, di Cilacap muncul kerusuhan anti cina.

Adanya teror ninja bertopeng melanda Jawa Timur dari malang sampai Banyuangi. Isu santet menghantui masyarakat kemudian di daerah-daerah yang ingin melepaskan diri seperti Aceh, begitu juga dengan Papua semakin keras keinginan membebaskan diri. Juli 1998 OPM mengibarkan bendera bintang kejora sehingga mendapatkan perlawanan fisik dari TNI.

Berakhirnya Masa Pemerintahan B.J. Habibie

Pada tanggal 14 Oktober 1999 Presiden Habibie menyampaikan pidato pertanggungjawabannya di depan Sidang Umum MPR namun terjadi penolakan terhadap pertanggungjawaban presiden karena Pemerintahan Habibie dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Rezim Orba.

Kemudian pada tanggal 20 Oktober 1999, Ketua MPR Amien Rais menutup Rapat Paripurna sambil mengatakan, ”dengan demikian pertanggungjawaban Presiden B.J. Habibie ditolak”. Pada hari yang sama Presiden habibie mengatakan bahwa dirinya mengundurkan diri dari pencalonan presiden.

Menaiki jenjang karier di Indonesia banyak prestasi yang beliau raih, diantaranya: memimpin industri IPTN, guru besar bidang konstruksi pesawat terbang di ITB, menjadi Menteri Riset dan Teknologi, Wakil Presiden RI, Presiden RI, ketua ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia), pemimpin umum The Habibie Center, dan masih banyak prestasi beliau yang diukir baik nasional maupun Internasional.

Kehidupan Masa Tua

Pada akhirnya Habibie dan Ainun memutuskan untuk kembali hidup di Jerman dan menjalani masa tua bersama di sana. Habibie yang mengetahui dan menyadari akan penyakit Aiun, mencemaskan dan tetap berusaha memberikan perawatan yang maksimal kepada Ainun.

Kasih sayang keduanya tampak bahkan ketika Ainun sedang kritis pun masih mengkhawatirkan keadaan Habibie, siapa yang merawat suaminya sekarang? apakah obat-obat habibie sudah diminum setiap harinya? Kepedulian dan kasih sayang keduanya sangat mengajarkan kita bahwa hidup adalah tentang bagaimana sikap pelayanan terbaik kita kepada orang yang kita sayang.

Pada saat itu, Ainun bahkan sudah sampai menjalani 9x operasi dan Habibie tetap saja tidak putus asa untuk mengupayakan pengobatan yang terbaik untuk kesembuhan Ainun. Sampai akhirnya pada Pada tanggal 22 Mei 2010 pukul 17.35 waktu München, Jerman.

Ainun menghadap Illahi dan meninggalkan Habibie, orang yang sangat dicintainya. Habibie pun harus mengikhlaskan kepergian Ainun dan harus terus menjalani kehidupan ini dengan baktinya kepada negara.

Ucapan Habibie yang Terkenal

Hidup ini seperti terowongan Kereta Api yang Gelap, kita tidak tau Arah mana yang akan kita lewati, Namun kita Yakin Arah manapun yang kita lewati tetap akan menemukan Cahaya terang yang akan membawa kita kedalam kehidupan yang lebih baik” – Habibie

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu”- BJ Habibie. [Luk]